Di sudut tenang Dusun III Banteran, Kecamatan Sumbang, Banyumas, ada sebuah tempat cukur kecil yang aroma minyak rambutnya bercampur dengan suara lagu.
Sebuah papan kayu bertuliskan "Pangkas Rambut David" tergantung sederhana di depan bangunan semi permanen di Jl. Wangsa Jaya.
Bagi warga sekitar, tempat itu bukan sekadar tempat merapikan rambut. Di balik deru gunting dan dengungan mesin cukur, ada sosok muda bernama David Permana, sang pemilik sekaligus tukang cukur yang membangun usahanya dari nol, dengan tangan dan semangatnya sendiri.
"Saya mulai buka pangkas ini tahun 2021. Belajar sendiri, nggak kursus, cuma lihat-lihat dari YouTube dan latihan di teman-teman," ujar David sambil tersenyum, tangannya tak berhenti mengatur rambut pelanggan di kursi rotan satu-satunya di tempat itu.
Meski tanpa pelatihan formal, hasil guntingan David, putra sulung pasangan Asrizal dan Wiwin ini membuat pelanggannya puas. Gayanya cepat, teliti, dan hasilnya rapi. Tak heran, pelanggan setianya datang dari berbagai penjuru desa, bahkan ada yang rela menunggu lama hanya untuk dicukur olehnya.
Tarif di Pangkas Rambut David pun sangat bersahabat.
"Kalau cukur biasa Rp10 ribu, kalau pakai semir bisa Rp15 ribu. Soalnya di sini bukan kota besar, jadi saya sesuaikan biar semua bisa datang," katanya.
Namun, yang membuat tempat ini unik bukan hanya harganya yang murah. David menambahkan sentuhan khas yang jarang ditemui di tempat cukur sederhana lainnya: karaoke dan kopi.