Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Rentetan 5 Peristiwa Besar di Bulan Ramadan yang Menandai Perubahan Sejarah Dunia

25 Maret 2024   02:55 Diperbarui: 27 Maret 2024   01:26 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peristiwa besar di bulan Ramadan (Photo by Rayn L: https:/pexels.com)

Ramadan menjadi bulan dilipatgandakan setiap amal kebaikan yang dilakukan oleh umat Muslim. Tak heran, Ramadan disebut sebagai bulan yang mulia dan penuh berkah.

Bulan Ramadan juga menjadi ajang untuk meningkatkan amal ibadah baik pada siang maupun malam hari, karena banyaknya pahala dan pengampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Lebih-lebih, pada bulan Ramadan terdapat lailatul qadar, atau malam yang lebih baik dan utama dari seribu bulan.

Namun, sudah tahukah kita bahwa pada bulan Ramadan ini terdapat 5 peristiwa besar yang terjadi dalam sejarah perjuangan Nabi Muhammad Shallalu 'Alaihi wa Sallam, termasuk perjuangan para penerusnya di abad modern?

Berikut deretan peristiwa penting tersebut, agar kita sebagai umat Muslim mengetahui serta dapat menjadi bahan perenungan.


1. Diturunkannya Al-Qur'an untuk Pertama Kali.


Saat Rasulullah berusia 40 tahun, Allah memerintahkannya agar mengeluarkan umat saat itu dari sesatnya kebodohan menuju terangnya pengetahuan.

Peristiwa bersejarah dalam Islam tersebut terjadi pada 17 Ramadhan 13 tahun sebelum Hijriyah.

Pakar astronomi, Syekh Mahmud Basya menerangkan bahwa pada saat itu bertepatan dengan awal Februari tahun 610 Masehi.

Mendekati saat-saat turunnya wahyu pertama dari Allah, Nabi sangat sering mengasingkan diri di gua Hira, dengan tujuan untuk menjauh dari manusia, serta dapat beribadah dengan khusyuk di sana selama 10 hari atau terkadang sampai satu bulan.

Di tengah-tengah peribadatannya di dalam gua itulah Rasul didatangi sesosok asing, yaitu Malaikat Jibril.

Di sini pula, Jibril AS memerintahkan Rasulullah untuk membaca, sedangkan Nabi menjawab tidak bisa.

Perintah tersebut sampai diulang tiga kali oleh Jibril dan jawaban Nabi tetap sama. Lalu, kepada Rasulullah Jibril membacakan wahyu pertama, Surat al-Alaq ayat 1 sampai 5.

2. Perang Badar.
(Ghazwah Badr al-Kubra) atau lebih dikenal sebagai Perang Badar merupakan pertempuran yang menandai awal kejayaan agama Islam.

Dalam peperangan ini, Rasulullah hanya membawa 313 pasukan Muslim, menghadapi 950 pasukan musuh. Perbedaan jumlah pasukan yang sangat mencolok itu tidak serta-merta mengecilkan nyali tentara Muslim.

Dengan tekad yang kuat membela Nabi dan ajarannya, secara mengejutkan kaum Muslimin berhasil memporak-porandakan pasukan kafir dengan bantuan para malaikat.

Dalam peristiwa perang Badar, dari pasukan Muslim, sebanyak 14 orang gugur. Sementara dari pasukan kaum kafir, yang terbunuh dan tertawan masing-masing berjumlah 70 orang.

Di antara yang terbunuh dari pasukan musuh adalah Abu Jahal. Selepas perang, Rasulullah memerintahkan untuk memakamkan Muslim yang syahid, demikian pula mengebumikan kafir yang terbunuh.

Peristiwa perang badar terjadi pada hari Jumat, 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah, yang bertepatan dengan 13 Maret 624 M.

3. Fathu Mekkah.
Tanggal 20 Ramadan tahun 8 Hijriyah merupakan momen yang tidak pernah terlupakan dalam sejarah Islam.

Nabi dan para sahabatnya berhasil menaklukkan kota Mekkah dalam sebuah peperangan yang disebut dengan peristiwa Fathu Makkah (pembebasan Mekkah).

Peperangan ini dipicu oleh perlakuan kaum kafir Quraisy yang mengkhianati satu dari beberapa perjanjian Hudaibiyyah yang dibuat bersama kaum Muslim.

Orang-orang Quraisy bersekongkol dengan kabilah lainnya untuk memerangi para penduduk Mekkah yang berdamai dengan Rasul.

Dalam pertempuran ini, Nabi mengerahkan 10.000 pasukan dan mengutus Khalid bin Walid sebagai panglima perang. Nabi memerintahkannya agar tidak menyerang lebih dulu kecuali kaum Quraisy yang memulai.

Bersama barisan tentara Muslim, Rasulullah berperang dalam keadaan berpuasa, dan berbuka di tengah jalan karena mengalami situasi darurat (masyaqqah).

Peperangan antara kaum Muslim dan kafir Quraisy tidak lagi bisa terhindarkan. Pada akhirnya, Rasul dan para sahabat berhasil membuat tentara Quraisy menyerah.

Pasca-perang, Nabi memerintahkan untuk menghancurkan 360 berhala yang ada di sekitar Ka'bah. Selepas itu, gema takbir yang disuarakan kaum Muslimin berkumandang, dan Rasulullah melaksanakan salat di Maqam Ibrahim hingga meminum air Zam Zam.

Kaum kafir Quraisy yang hanya pasrah pada nasib, menunggu keputusan Rasulullah terhadap mereka.

Bisa saja Rasul dan para sahabat membunuh mereka tanpa sisa. Namun, dengan belas kasih Nabi yang luas, beliau memaafkan dan membebaskan kelompok yang telah lebih dulu menyakiti, mengusir, serta berencana membunuh Nabi Muhammad.

4. Jatuhnya Andalusia.
Panglima perang Bani Umayyah bernama Thariq bin Ziyad menaklukkan Andalusia pada 27 Ramadan 92 Hijriyah atau bertepatan dengan 19 Juli 711. Andalusia berbeda dengan Andalusia yang ada di Spanyol era modern ini.

Andalusia adalah nama daerah Semenjung Iberia (sekarang Spanyol dan Portugal) yang diperintah umat Islam dalam kurun 711 hingga 1492 M.

Penaklukkan Thariq bin Ziyad mulanya terjadi di Maroko dan beberapa kota di sekitarnya. Ia kemudian dipercaya untuk membebaskan penduduk Andalusia dari kekejaman Raja Roderick.

Thariq bersama 7000 pasukan terbaik tiba di Andalusia pada 1 Ramadhan 91 Hijriyah

Mendengar kabar tersebut, Roderick segera kembali ke Toledo untuk mempersiapkan diri dengan 100 ribu pasukan untuk menyerang Thariq.

Mengetahui pasukannya yang kalah jumlah dari raja Roderick, Thariq meminta untuk dikirimkan tambahan pasukan sebanyak 5000.

Kedua pasukan yang tak imbang akhirnya bertemu pada pada 28 Ramadan 92 Hijriyah.

Meski jumlah pasukan Muslim kalah jauh, tetapi mereka justru bersemangat untuk syahid di medan perang.

Peperangan yang berlangsung selama 8 hari ini pada akhirnya dimenangkan oleh Thariq dan pasukannya. Kekuasaan Roderick otomatis tumbang.

Pasca perang, Thariq meneruskan perluasan wilayah kekuasaan Islam hingga jauh ke Selatan Andalusia tanpa menemui perlawanan berarti.

Berkat kemurahan hati Thariq dan pasukan Muslim, masyarakat Andalusia sangat senang telah dibebaskan dari kekejaman Roderick. Bahkan, secara suka rela mereka berbondong-bondong memeluk agama Islam.

Kemudian, pembebasan kota-kota lainnya diteruskan oleh Musa bin Nushair. Ia membawa 18.000 tentara untuk merebut kota yang belum ditaklukkan Thariq, serta menyatakan bahwa Andalusia merupakan bagian dari Daulah Umayyah di Damaskus.

Wilayah Islam di Eropa semakin luas berkat kegigihan Thariq dan Musa, Namun, karena terjadinya unsur politik, umat Islam tidak lagi bisa memperluas wilayah dan berhenti pada tahun 750 M. Di kemudian hari, Andalusia menjadi salah satu wilayah intelektual di dunia.

5. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Bulan Ramadan juga menjadi saksi sejarah Indonesia. Kemerdekaan Indonesia diperoleh tepat pada 9 Ramadan 1364 H atau 17 Agustus 1945.

Hal ini ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh presiden RI pertama, Ir Sukarno. Setelah ratusan tahun lamanya, akhirnya bendera Merah Putih atas jahitan Fatmawati berkibar. Lagu Indonesia Raya berkumandang bebas.

Kemerdekaan RI diproklamasikan di kediaman presiden Sukarno yang berada di Jalan Pengangsaan Timur No.56, Jakarta Pusat.

Demikian 5 peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadan dalam sejarah perjuangan Nabi dan para sahabat. Semoga di bulan yang mulia ini kita bisa menjadi umat Muslim yang lebih baik dan taat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun