Mohon tunggu...
Dharma Sandy
Dharma Sandy Mohon Tunggu... Novelis - Dharma

Menulis untuk berbagi kisah dalam dari hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bolehkah Aku Jatuh Cinta?

25 Mei 2019   14:49 Diperbarui: 25 Mei 2019   14:59 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam masih panjang, bintang-bintang bertebaran, bagaikan lampion yang bertebaran, cahayanya gemerlap, sungguh indah, apalagi ditambah dengan sinar rembulan purnama yang sempurna, sungguh membuat malam ini terasa lebih indah dari malam-malam sebelumnya.

Tak ada cahaya lampu yang menyinariku malam ini, yang ada hanyalah cahaya dari lentera yang berbahan bakarkan minyak tanah dan beberapa api unggun yang dinyalakan disekitar tenda perkemahan. Ya. Malam ini Aku mengikuti persami yang diadakan oleh sekolahku, semalaman Kami harus bersahabat dengan alam, belajar mandiri, tidur ditenggah hutan sambil bertadabur alam.

Suara burung hantu dan kelelawar membangunkanku dari tidurku, bukan hanya itu, banyaknya nyamuk juga membuatku merasa tidak bisa tidur senyenyak saat Aku berada dirumah. Ditambah dengan dinginnya angin malam yang berhembus kencang membuat badan terasa dingin sampai ke tulang-belulang.

Kulihat disekelilingku. Teman-temanku masih terlelap. Mungkin mereka lelah karena jarak perjalanan yang tadi Kami tempuh cukup panjang, namun, saat kulihat ke arah luar dari balik tenda, terlihat dua orang yang sedang duduk didepan api unggun, rasa penasaran yang ada dalam diri membuatku untuk melihat siapakah yang malam-malam begini masih membuka matanya, dan berada diluaran, yang notabennya sangat dingin.

Aku keluar dari tendaku, benar saja, saat Aku keluar Aku melihat dua orang sahabat yang sedang menghangatkan diri mereka didepan sebuah api unggun, sambil melihat kearah langit yang indah, mereka terlihat berbincang, entah apa yang mereka perbincangkan. Tapi, Aku mendekati mereka.

"Hei Mir, kenapa Kamu bangun? Jam berapa ini? Sudah tidur sana?" ujar Khoirul kawanku, Dia saat itu sedang bersama dengan Imron salah satu teman Kami, Dia adalah pindahan dari sekolah lain, beberapa waktu lalu. Tapi, persahabatannya dengan Khoirul jangan ditanya lagi, mereka sudah seperti dua orang sahabat lama.

"Terbangun. Tadi banyak nyamuk didalam, dingin pula, kebetulan kulihat ada api unggun, bisa untuk mengangatkan badan." Jawabku.

"Bolehkan Aku ikut gabung dengan kalian disini?"

"Silahkan, tapi jangan sampai apa yang kita bicarakan mala mini terdengar oleh orang lain, cukup kita bertiga saja, dan kalau Kamu punya sebuah rahasia, sampaikan saja, mari Kita curhat bersama." Ujar Khoirul

Lalu Khoirul bercerita kalau Dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelas Kami, cinta pertama menurutnya. Katanya, Ia selalu bahagia saat berada didekat wanita yang Ia sukai itu, bahkan Ia rela melakukan hal-hal bodoh didepan wanita yang Ia cintai, hanya untuk membuat Dia tertawa.

"Sepertinya Aku sudah jatuh cinta." Ucapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun