Masalahnya muncul ketika ada terlalu banyak tamu dari Geng Air yang datang ke pesta. Mungkin karena tangki bensin kita kemasukan air hujan, atau karena adanya embun (kondensasi) di dalam tangki yang kosong.
Melihat sahabat sejatinya (air) datang dalam jumlah banyak, Si Bioetanol ini akhirnya "pilih kasih". Dia akan melepaskan rangkulannya dari Geng Bensin dan memilih untuk memeluk erat Geng Air yang jauh lebih menarik hatinya.
Hasilnya? Pesta pun bubar! Terjadilah perpecahan atau separasi fasa.
Ketika Tangki Bensin Berubah Jadi "Aquarium"
Saat perpecahan itu terjadi, di dalam tangki bensin kita tidak lagi ada campuran homogen. Yang ada adalah dua lapisan cairan yang terpisah, mirip seperti minyak dan air.
Lapisan Atas: Ini adalah bensin yang sudah "ditinggal" oleh etanol. Ibarat kopi yang kehilangan gula, bensin ini jadi "hambar". Nilai oktannya anjlok drastis. Performa mesin yang tadinya garang bisa jadi loyo.
Lapisan Bawah: Ini adalah "cocktail maut" hasil pelukan erat antara bioetanol dan air. Karena lebih berat, dia mengendap di dasar tangki. Campuran ini sangat korosif dan, yang paling parah, sama sekali bukan teman baik bagi mesin kita.
Efek Domino yang Bikin Kantong Jebol
"Terus kenapa kalau ada dua lapisan? Bahayanya di mana?" Nah, ini bagian paling pentingnya.
Pompa bahan bakar (fuel pump) kendaraan kita itu letaknya di dasar tangki. Jadi, coba tebak cairan apa yang pertama kali ia sedot? Betul sekali, "cocktail maut" air dan etanol!
Ketika cairan ini masuk ke ruang bakar, inilah mimpi buruk yang akan terjadi:
Mesin Mogok Tiba-tiba: Cairan ini tidak bisa terbakar. Akibatnya, mesin bakal brebet, tersendat-sendat, atau bahkan mati total. Anda starter berkali-kali pun tak akan hidup.
Mesin Ngelitik (Knocking): Kalaupun mesin masih bisa menyala dengan menyedot lapisan atas, bensin yang oktannya sudah turun drastis akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna. Timbullah suara "ngelitik" atau ketukan dari dalam mesin yang dalam jangka panjang bisa merusak piston.