Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Persamaan Tragedi Accra Ghana dan Kanjuruhan, Karena Tembakan Gas Air Mata

3 Oktober 2022   06:33 Diperbarui: 3 Oktober 2022   07:40 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: indonesia10.com

Insiden  di Stadion Accra, Ghana, pada 2001. Pertemuan antara dua klub papan atas di negara tersebut, Heart of Oak vs Kotoko, diwarnai insiden berdarah. Malam itu para penonton sedang menyaksikan derbi lokal di Stadion Accra Sports. Yang berlaga adalah tuan rumah, Hearts of Oak, melawan klub Accra lainnya, Asante Kotoko.  

Jelang laga berakhir, Asante Kotoko masih memimpin 1-0 sebelum kemudian Hearts of Oak mencetak dua gol telat untuk membalikkan keadaan. Sekitar 126 penggemar sepak bola meninggal, Kejadian ini bermula dari pertandingan derby Liga Utama Ghana, antara tuan rumah Hearts of Oak menjamu Asante Kotoko. Saat pertandingan memasuki menit ke-85 dengan kemenangan Hearts of Oak dengan skor 2-1,  pendukung Asante Kotoko mulai terlihat frustasi.  

Mereka mulai merobek kursi dari tribun dan melemparkannya ke dalam lapangan. Ulah penggemar Kotoko yang melempari berbagai benda ke lapangan direspons polisi dengan gas air mata. Penonton yang panik lantas berusaha melarikan diri. Nahas, pintu-pintu keluar stadion tidak mau terbuka. Sebanyak 126 orang tewas akibat insiden tersebut.

Bencana Stadion Olahraga Accra terjadi di Stadion Ohene Djan, Accra, Ghana pada tanggal 9 Mei 2001. Itu merenggut nyawa 126 orang, menjadikannya bencana stadion terburuk yang pernah terjadi di Afrika. 

Itu juga merupakan bencana paling mematikan kedua dalam sejarah sepak bola sedunia saat itu terjadi, hingga bencana Kanjuruhan 2022 di Indonesia. Pada Oktober 2022, ini adalah bencana sepak bola paling mematikan ketiga di dunia.

Dua tim sepak bola paling sukses Ghana bermain hari itu, Accra Hearts of Oak dan Asante Kotoko. Para pejabat mengantisipasi gangguan kerumunan, dan telah mengambil langkah-langkah keamanan ekstra. 

Accra mencetak dua gol terlambat, dan wasit memanggil 2-1 Accra, yang mengakibatkan fans Kotoko yang kecewa melempar kursi plastik dan botol ke lapangan.

Polisi membalas dengan menembakkan gas air mata ke kerumunan. Kepanikan dan kericuhan pun terjadi saat para penggemar berusaha melarikan diri. Gerbang dikunci dan desain stadion yang dikompromikan meninggalkan hambatan, dengan lebih sedikit pintu keluar dari yang direncanakan semula. 

Institut Arsitek Ghana menyebut stadion itu sebagai "perangkap maut". Setelah cobaan selama satu jam, ditemukan bahwa 116 kematian akibat asfiksia tekan dan 10 penggemar meninggal karena trauma.

Seorang penggemar, Abdul Mohammed, pingsan karena gas air mata dan dipindahkan ke kamar mayat, yang diperkirakan sudah mati. Dia sadar kembali setelah seseorang menginjak kakinya, nyaris hilang dikubur hidup-hidup.

Laporan mengklaim bahwa staf medis telah meninggalkan stadion, karena insiden itu terjadi menjelang akhir pertandingan. Beberapa gerbang terkunci, mencegah pelarian. Dalam sebuah wawancara dengan BBC News, wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Joe Aggrey, menggambarkan peristiwa itu sebagai peristiwa yang menghancurkan dengan tumpukan mayat di lantai stadion.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun