Mohon tunggu...
Samuel
Samuel Mohon Tunggu... Penulis

Penulis Suka suka

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

13 Koperasi Merah Putih di Sidoarjo Sudah Aktif, Pemkab Perkuat Pendampingan dan Akses Permodalan

29 September 2025   10:21 Diperbarui: 29 September 2025   10:21 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13 Koperasi Merah Putih di Sidoarjo Sudah Aktif, Pemkab Perkuat Pendampingan dan Akses Permodalan

13 Koperasi Merah Putih di Sidoarjo Sudah Aktif, Pemkab Perkuat Pendampingan dan Akses PermodalanPemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan melalui keberadaan Koperasi Merah Putih. Hingga September 2025, tercatat sudah ada 13 Koperasi Desa Mandiri Koperasi Mikro Produktif (KDMKP) yang resmi beroperasi. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) Sidoarjo, Edi Kurniadi, menegaskan bahwa pendampingan intensif akan terus dilakukan agar koperasi dapat berkembang secara berkelanjutan. "Kami berupaya kolaborasi dengan pihak lain seperti dengan bank Himbara dan swasta lainnya untuk penyelenggaraan pembinaan perkoperasian kepada seluruh pengurus maupun pengawas KDMKP," ujarnya.

Langkah strategis juga ditempuh melalui fasilitasi akses permodalan dengan bank-bank Himbara, khususnya BRI, guna mendukung keberlanjutan usaha koperasi. Dengan adanya dukungan tersebut, koperasi tidak lagi kesulitan dalam mencari tambahan modal usaha. Selain itu, Pemkab Sidoarjo juga aktif mempertemukan KDMKP dengan BUMN maupun pihak swasta untuk memperluas jaringan kemitraan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat yang mendorong koperasi sebagai agregator UMKM agar mampu menghubungkan produk lokal dengan pasar yang lebih luas.

Di samping dukungan permodalan, peningkatan kualitas kelembagaan koperasi juga menjadi perhatian serius. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo menyiapkan bimbingan teknis penyusunan anggaran rumah tangga agar setiap koperasi dapat mengelola organisasi dengan lebih profesional. "Kedepannya akan dilakukan bimbingan teknis penyusunan anggaran rumah tangga untuk lebih menajamkan usaha yang dijalankan, itu penting agar koperasi lebih terarah," jelas Edi. Upaya ini menegaskan bahwa koperasi tidak hanya menjadi wadah usaha, tetapi juga organisasi ekonomi rakyat yang transparan, akuntabel, dan berdaya saing.

Meski sebagian koperasi masih menghadapi kendala modal dan sikap "wait and see", pemerintah daerah terus mendorong mereka agar tetap bergerak. "Kalau bicara modal, hampir semua kendalanya sama, tapi yang paling utama adalah sikap mereka yang biasanya wait and see," terang Edi. Melalui pendampingan dan motivasi yang berkelanjutan, mayoritas KDMKP telah melakukan berbagai persiapan, termasuk menjalin komunikasi dengan mitra usaha. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan dunia usaha, koperasi diharapkan mampu memperkuat ekonomi desa sekaligus membuka lapangan kerja baru.

Aktifnya 13 Koperasi Merah Putih di Sidoarjo menjadi bukti nyata bahwa program ini mampu berjalan sesuai dengan harapan. Dengan sinergi pemerintah daerah, perbankan, BUMN, swasta, dan masyarakat, koperasi semakin siap menjadi pilar ekonomi kerakyatan yang mandiri, berdaya saing, dan menyejahterakan masyarakat.

#KoperasiMerahPutih #SidoarjoBangkit #EkonomiKerakyatan #UMKMNaikKelas #EkonomiDesaMaju #IndonesiaEmas2045

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun