Mohon tunggu...
Samuel
Samuel Mohon Tunggu... Penulis

Penulis Suka suka

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Akses Air Bersih Adalah Hak, Bukan Kemewahan

14 Juni 2025   17:42 Diperbarui: 14 Juni 2025   17:42 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akses Air Bersih Adalah Hak, Bukan Kemewahan

Pemerintah Indonesia melalui Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan komitmennya untuk memastikan 100 persen akses air bersih bagi seluruh rakyat Indonesia pada tahun 2045. Dalam pidatonya di Jakarta, Jumat (13/6/2025), AHY menyebut air bersih sebagai hak dasar setiap warga, bukan kemewahan yang hanya bisa dinikmati segelintir orang. Target ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045 yang menekankan pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

Saat ini, cakupan nasional untuk air bersih melalui jaringan perpipaan baru mencapai 22 persen. AHY menetapkan target jangka menengah sebesar 40 persen, dengan tujuan akhir mencapai 100 persen pada tahun 2045. Namun, tantangan yang dihadapi tidak kecil. Hanya sekitar 37 persen PDAM yang mampu mencapai full cost recovery, sementara sisanya masih tergantung pada subsidi dan beroperasi di bawah ambang batas kelayakan finansial. Inilah mengapa investasi senilai Rp100 triliun diperlukan untuk mempercepat infrastruktur air bersih nasional.

Menko IPK menekankan bahwa pembangunan sistem air yang tangguh membutuhkan kerja sama lintas sektor, tidak bisa dikerjakan secara parsial atau sektoral. Pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta harus membentuk aliansi strategis yang solid demi memastikan air bersih dapat menjangkau pelosok desa hingga kota metropolitan. Sinergi ini harus berkelanjutan dan terukur, tidak hanya bergantung pada anggaran tahunan, tetapi juga pada inovasi teknologi dan partisipasi masyarakat.

Lebih jauh, AHY juga mengingatkan bahwa krisis air bukan sekadar isu lokal atau nasional, tetapi telah menjadi ancaman keamanan global. Berdasarkan laporan United Nations World Water Development Report 2024, lebih dari 2,2 miliar orang di dunia belum memiliki akses terhadap air minum yang layak. Bahkan, sejak tahun 2000, tercatat 1.600 konflik terkait air di berbagai belahan dunia. AHY menyebut hal ini sebagai alasan kuat mengapa "diplomasi air"harus menjadi prioritas Indonesia di kancah internasional.

Dengan penduduk lebih dari 280 juta jiwa dan pertumbuhan urbanisasi yang tinggi, Indonesia tidak punya pilihan lain selain menjadikan air bersih sebagai agenda nasional. Target 100 persen akses air bersih pada 2045 bukan utopia, tetapi cita-cita yang bisa diraih jika semua elemen bangsa, dari teknokrat, birokrat, pelaku usaha, hingga masyarakat mau bersatu. Seperti kata AHY, "Air bukan untuk satu golongan. Air adalah milik rakyat, dan kita tidak boleh gagal menjaganya."

#AksesAirBersih #IndonesiaEmas2045 #AHY #InfrastrukturHijau #PembangunanBerkelanjutan #DiplomasiAir #HakAirBersih #Visi2045 #MenkoIPK #SolusiAirUntukSemua #AirUntukRakyat #PDAMMaju

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun