Mohon tunggu...
Samuel Partogi Simanjuntak
Samuel Partogi Simanjuntak Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sebagai seorang aktivis kepemudaan, saya senang berdiskusi tentang sosial budaya, politik, dan pemerintahan. Bagi saya, pemuda punya peran penting dalam membentuk masa depan bangsa. Melalui tulisan, saya ingin berbagi perspektif, mengajak berpikir kritis, dan bersama-sama mencari solusi untuk isu-isu yang kita hadapi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Kiri Diperlukan untuk Meredam Kapitalisme Kanan yang Liar

23 Mei 2025   16:59 Diperbarui: 23 Mei 2025   16:59 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kemiskinan Deretan permukiman penduduk semi permanen  Jakarta (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj) 

Ekologi Kerakyatan
Tolak UU Pertambangan yang mengizinkan korporasi merambah hutan adat. Belajar dari Suku Ammatoa Kajang di Sulawesi yang menjaga hutan larangan dengan kearifan lokal.

Jangan Takut pada Kata "Kiri"

Di Eropa, partai sosial-demokrat seperti SPD Jerman atau Labour Inggris adalah penggerak negara kesejahteraan. Di Indonesia, kita punya tradisi serupa pasal 33 UUD 1945 tentang "ekonomi kerakyatan" adalah jiwa kiri yang tertanam dalam konstitusi.

Kiri bukanlah hantu, melainkan korektor nalar kapital yang mengingatkan pembangunan harus diukur dari kebahagiaan buruh yang upahnya layak, petani yang tanahnya tak dirampas, dan anak-anak yang bisa sekolah tanpa ancaman stunting.

Kiri adalah Cermin Demokrasi

Seperti kata Pramoedya Ananta Toer "Sebelum berjuang untuk kebebasan, berjuanglah dulu untuk keadilan." Kiri adalah suara yang memastikan pertumbuhan ekonomi tak hanya dinikmati segelintir elit, melainkan jadi jalan bagi terbitnya fajar keadilan sosial bagi semua.

Demokrasi tanpa kiri adalah panggung sandiwara tempat oligarki bertepuk tangan. Saatnya merawat kiri yang sehat: kritis, humanis, dan mengakar pada realitas nusantara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun