Mohon tunggu...
Samuel Ivan
Samuel Ivan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Ilmu Komunikasi UAJY

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Marlina Pembunuh dalam Empat Babak, Pematah Stereotip terhadap Gender Perempuan

6 November 2021   17:46 Diperbarui: 6 November 2021   17:51 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak ini menceritakan tentang seorang janda yang bernama Marlina yang tinggal di Sumba. Marlina digambarkan dengan sosok yang tenang, berdarah dingin, dan kuat. Dalam film ini menceritakan empat babak sesuai dengan judulnya yaitu perampokan, perjalanan, pengakuan dosa dan kelahiran. Pada awal film menceritakan Marlina yang didatangi oleh sekelompok perampok yang niat mengambil harta serta memperkosanya. Keesokan harinya setelah menghabisi perampok itu Marlina melakukan perjalanan untuk mencari keadilan dan penebusan sambil membawa salah satu kepala dari bos perampok tersebut. 

Menurut Ryan M.(2021), Perempuan kini di dalam lingkungannya telah di batasi karena laki-laki yang lebih mendominasi. Dari segi pekerjaan, pendidikan, dan karir perempuan juga masih sering kali dibatasi dan mereka dituntut untuk menikah diusia yang muda.  Perempuan sering kali digambarkan lemah dan sebagai sosok yang tidak mampu, selain itu juga perempuan kerap digambarkan sebagai budak seks.

Film ini menunjukkan representasi bagaimana pandangan masyarakat pada perempuan serta stereotip-stereotip yang melekat padanya. Dalam film ini perempuan merupakan representasi pada kehidupan bermasyarakat seperti perempuan yang dianggap sebagai sosok yang lemah, harus bekerja di dapur,  mengurus rumah, dan yang parahnya perempuan hanya dianggap sebagai objek memuaskan hasrat seksual. 

Ideologi Patriarki juga tergambar dalam film ini dimana terlihat dari laki-laki yang melakukan kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan. Hal lain ditemukan juga pada laki-laki yang terkesan memiliki kontrol pada wanita untuk memukul dan melakukan pemerkosaan. Yang kemudian menyebabkan perempuan tidak memiliki pilihan lain dan tidak bisa menentukan pilihannya sendiri.

Namun Marlina menjadi pematah stereotip tersebut, dimana pada film tersebut Marlina digambarkan sebagai sosok pemberani, tenang dan kuat. Ketika Marlina diminta untuk melayanin para perampok tersebut saat makan malam Marlina mencampur makan malam perampok tersebut yang membuat para perampok tersebut tewas. Namun bos dari perampok tersebut masih tertidur lelap, ketika Marlina menawarkan makan malam Marlina malah di perkosa. Marlina pun melakukan perlawanan mengambil pedang dan memenggal kepala bos perampok tersebut. Dari hal itu kita melihat bahwa keberanian Marlina berhasil mematahkan dominasi laki-laki yang digambarkan oleh para perampok tersebut.

Berikutnya Marlina yang mengancam supir truk untuk mengantarnya ke kantor polisi adalah suatu bukti juga bahwa Marlina merupakan sosok yang kuat dan agresif. Ini juga merupakan bentuk untuk mematakahkan stereotip dimana stereotip yang terbentuk dimasyarakat adalah perempuan bersifat feminin yang artinya wanita harus lemah lembut, baik, dan sabar.

Keberanian Marlina tidak hanya terlihat dari bagaimana tindakannya dalam melakukan perlawanan namun juga dalam hal keberanian Marlina menyuarakan sesuatu.

Namun dari semua sisi Marlina diatas yang dianggap sebagai perempuan yang sangat pemberani dan kuat ternyata Marlina juga memiliki sisi keibuan terhadap anaknya. Dimana yang sebelumnya Marlina digambarkan sebgai wanita yang tidak memiliki perasaan namun pada scene ini Marlina menunjukkan bahwa dia memiliki sisi keibuan dengan mencium kening anaknya.

Marlina juga sama seperti perempuan lain yang memiliki sisi perempuan yang ingin dilindungi. Hal ini di gambarkan pada scene Marlina yang menyenderkan kepalanya di pundak suaminya yang telah menjadi mumi.

Film ini juga merubah pandangan orang mengenai stereotip yang mengatakan bahwa perempuan lemah. Di film ini digambarkan bahwa perempuan itu sosok yang kuat, kokoh, tahan banting, dan tidak mudah menyerah.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun