Mohon tunggu...
Samudra Eka Cipta
Samudra Eka Cipta Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta Travel dan Jalan-Jalan

Jadikanlah Setiap Peristiwa Sebagai Guyonan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Biden Menang, Bagaimana Nasib Palestina?

6 November 2020   22:12 Diperbarui: 9 November 2020   06:31 3882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kandidat calon presiden Partai Demokrat, Joe Biden.(AFP / SAUL LOEB via KOMPAS.com))

Sehingga jika dilihat berdasarkan hitungan matematis posisi Biden jauh lebih unggul ketimbang Trump. Namun, kenyataanya justru persaingan antara Trump melawan Biden sangatlah ketat baginya Trump bukan lawan sembarang bagi perebutan menuju orang nomor satu di AS tersebut.

Bahkan seorang Jurnalis Australia menyebutkan jika kondisi politik AS saat ini sama halnya seperti yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019 lalu, pasalnya kondisi kedua masing-masing pendukung baik kubu Trump maupun Biden sama-sama melakukan ujaran kebencian diantara keduanya.

Keberadaan Biden tentunya membuat "khawatir"  Israel mengingat Trump bisa dikatakan sebagai sekutu Israel dalam sejarah hubungan Diplomatik Israel-AS setelah masa kepemimpinan George W. Bush.

Seperti yang dikutip dari Pikiran Rakyat bahwa jika Biden menang, Israel akan khawatir jika AS membuka kembali kesepakatan nuklir dengan Iran yang sebelumnya telah dihentikan oleh Trump pada tahun 2018 lalu.

Bahkan para pejabat Israel mengatakan bahwa tidak ragu-ragu untuk menyatakan bahwa "langit mungkin jatuh ke Israel" jika ternyata Biden adalah presiden terpilih Amerika Serikat selanjutnya. 

Karena sikap Biden yang lebih pro terhadap Islam itu, Biden juga sempat mengucapkan kalimat ''Insyallah'' pada debat presiden AS yang pertama.

Kalimat tersebut tentunya menimbukan reaksi yang beragam terutama di kalangan Umat Islam Dunia ada yang menyebutkan sebagai tindakan sarkasme pada kebijakan Trump soal kasus penggelapan pajak. 

Ada yang mendukung kalimat yang diucapkan oleh Biden seperti Wajahat Ali seorang politikus Islam, akan tetapi juga yang menilai bahwa apa yang diucapkan oleh Biden sebagai candaan seperti yang dilontarkan oleh Meriam Masmoudi dan Tamer El Ghobashy dikutip dari Republika seperti yang dilansir dari About Islam Namun tidak berpengaruh pada jumlah suara dan dukungan Muslim di Amerika.

Dengan demikian jika memang Biden terpilih menjadi Presiden AS, Amerika akan mengulangi hubungan yang harmonis antara Islam, Arab, dan Palestina seperti yang dilakukan oleh para pendahulunya yakni Obama. Namun di tahun 1991 Mantan Presiden AS George H.W. Bush merupakan sosok presiden yang menentang kebijakan Israel dan adalah presiden pertama AS yang mendukung upaya perdamaian antara Israel dan Palestina. 

Di masa kepemimpinannya, presiden ke-41 AS tersebut mengadakan Konferensi Madrid sebuah upaya perjanjian damai yang akan mengarah pada Perjanjian Oslo antara Israel di bawah pimpinan Yitzhak Rabin dan Palestina yang di bawah pimpinan Yaseer Arafat serta Bill Clinton pengganti dari George H.W. Bush pada tanggal 20 Agustus 1993 silam.

Secara singkat, isi dari Perjanjian tersebut adalah Israel dan Palestina akan melakukan cara-cara yang lebih diplomatis dan mereka sepakat untuk melakukan gencatan senjata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun