Mohon tunggu...
samsuri m
samsuri m Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pancasila Diera Teknologi

22 Januari 2024   17:38 Diperbarui: 22 Januari 2024   17:40 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tak bisa dihindari dan dibendung, karena teknologi berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan.

Indonesia termasuk salah satu negara yang juga menikmati dan dipengaruhi kemajuan teknologi dan digital tersebut. Kemajuan zaman dan teknologi memiliki pengaruh positif dan negatif. Meskipun banyak anak bangsa yang memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang berguna namun pengaruh negatifnya juga telah terlihat nyata. Saat ini dampak negatif yang nyata terlihat adalah berkembangnya budaya asing atau budaya barat yang telah menjadi biasa di Indonesia, telah menggeser budaya luhur bangsa sendiri. Budaya asing sudah merajalela masuk dalam pola kehidupan sehari-hari menjadi hal yang lumrah dapat ditemui dimana-mana, mulai dari kebiasaan berpakaian, berbicara, berprilaku dan sebagainya.

Kecanggihan teknologi dapat membantu setiap aktivitas manusia, namun pesatnya perkembangan teknologi memerlukan filter untuk dapat menyaring hal-hal yang baik bermanfaat dan hal-hal yang sia-sia atau bahkan informasi yang memberi pengaruh buruk, ketidak hati-hatian dan kebebasan dalam menyikapi teknologi memungkinkan terjadi penyimpangan dan kerugian, kemerosotan nilai-nilai moral dan mengancam eksistensi nilai-nilai luhur bangsa.

Pandemi korona juga turut andil dalam semakin pesatnya perkembangan teknologi. sebagian besar aktivitas dilakukan dengan teknologi seperti kegiatan belajar mengajar, pegawai atau pekerja swasta bahkan berbelanja untuk keperluan sehari-hari

Dalam perspektif Pancasila, nilai-nilai "gotong royong" dan "keadilan sosial" (keadilan sosial) dapat diterapkan untuk menjawab tantangan yang ditimbulkan oleh disrupsi
teknologi. Nilai "gotong royong" dapat diterapkan dengan mendorong kolaborasi berbagai pihak, baik perusahaan, pemerintah, maupun masyarakat, untuk menciptakan
pembangunan teknologi yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Sedangkan nilai "keadilan sosial" dapat diterapkan dengan memastikan bahwa manfaat perkembangan teknologi didistribusikan secara adil kepada seluruh anggota masyarakat, tanpa memandang status sosial atau latar belakang mereka. Dalam hal gangguan moral, nilai-nilai "kebhinekaan" (keberagaman) dan "toleransi" (toleransi) dapat diterapkan untuk mendorong masyarakat yang lebih inklusif dan saling menghargai serta merangkul keberagaman dan perbedaan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun