Mohon tunggu...
samsudin simatupang
samsudin simatupang Mohon Tunggu... Penulis

Menulis akan menguasai dunia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Utang Kereta Api Cepat Whoosh Bagai Buah Simalakama

16 Oktober 2025   02:00 Diperbarui: 15 Oktober 2025   17:30 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Sumber dokumen publikasi info kelanjutan program kereta api cepat whoosh pada era presiden prabowo subianto 2025.com )

Pada awalnya booming dengan munculnya Kereta api Cepat Jakarta Bandung atau KCJB merupakan kereta cepat (high speed railway) hasil kolaborasi Indonesia dan China di bawah perusahaan PT. Kereta Cepat Indonesia China sangat luar biasa dan menjadibproyek nasional para era Presiden Joko Widodo. Semua Mentri, Pejabat, dan Direktur Utama BUMN PT KAI, PT Wijaya Karya, PT Jasa Marga dan PT Perkebunan  Nusantara VIII sebagai pelaksana proyek besar negara pada era Prediden Joko Widodo.

Perjalan Kereta cepat Whoosh memang dapat  menghubungkan Jakarta ke Bandung dengan hanya memerlukan waktu 45 menit saja. Sungguh sebuah perjalanan tercepat di Indonesia saat ini. Pokoknya saat masa Presiden Joko Widodo proyek ini sangat luar biasa karena dapat menghasilkan 60 triyun rupiah pertahun, tapi nyatanya kini proyek ini mempunyai hutang yang fantastik kepada China ribuan triliun. 

Dan kini akhirnya semua fihak mulai lepas tangan dan mengharapkan Mentri Keuangan msnggolkan pembayaran utang dengan menggunakan anggaran APBN. Walaupun Mentri Keuangan Purbaya keberatan dengan penggunaan dana hutang dengan anggaran APBN karena masih banyak hal yang perlu diselesaikan dengan anggaran APBN tersebut.

Kita melihat saat ini hutang proyek kereta api cepat whoosh ini bagaikan buah simalakama bagi pemerintahan saat ini, sementara Presiden Joko Widodo diam seribu kata dan membiarkan para mentrinya menyelesaikan hal ini. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun