Mohon tunggu...
Samsudin Simatupang
Samsudin Simatupang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Matematika Realistik di MTs Negeri 16 Jakarta kelas VII-E

31 Januari 2024   02:00 Diperbarui: 31 Januari 2024   02:00 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Sumber dari dokumen pribadi.com )

Saat ini pelajaran matematika menjadi momok yang menakutkan bagi siswa mulai SD sampai SMA. Hal ini disebabkan oleh kejenuhan siswa terhadap pelajaran matematika yang penuh dengan rumus dan hitungan. Ditambah lagi siswa menggambarkan guru matematika itu menakutkan dan jutek. Sehingga siswa malas untuk belajar matematika, padahal pelajaran matematika adalah yang paling mudah dan menyenangkan.

Guru matematika harus memahami ketakutan siswa dengan memberikan pendekatan yang menarik dengan tidak menghafal rumus matematika namun dengan melakukan percobaan. Sebetulnya pelajaran matematika lebih mudah dari pelajaran bahasa dan sosial. Arahkan siswa kepada pola belajar menemukan dan realitas agar dapat menghitung operasi penjumlahan, pengurangan, perjalanan, pembagian, ajar pangkat 2 dan ajar pangkat tiga.

Seperti saat penulis melakukan penelitian tentang sedangkan siswa kelas VII E MTs Negeti 16 Jakarta belajar matematika dengan rasa senang dan dapat menghitung operasi perkalian 3 angka dengan 3 angka berbeda dengan baik.

Arahkan siswa untuk mematikan dua angka dengan dua angka, tiga angka dengan tiga angka, dan lebih cukup dalam waktu 5,-+0 detik saja. Jadikan seorang siswa untuk menyenanginya dengan naik. Operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, akar kuadrat, akar pangkat tiga, dan lain lain.Sangat indah dan menarik belajar matematika agar semua siswa menyenangivpelajaran ini tanpa ada paksaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun