Tengok saja, berapa kali Jokowi seolah kehilangan pamor dan tidak dianggap layaknya seorang presiden. Sejumlah kalangan dengan terang-terangan menuduhnya plin-plan karena aturannya tentang penanganan virus Korona tidak jelas.Â
Bahkan, sempat merebak isu pemakzulan, lantaran keputusannya menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi virus Korona dianggap menabrak konstitusional.Â
Masih tentang virus Korona, Presiden Jokowi pun mendapat kritik tajam dari pihak yang justru sebelumnya sangat mendukung pada Pilpres 2019. Salah satunya datang dari komika, Ernest Prakasa.Â
Tidak hanya itu, soal majunya putra sulung, Gibran Rakabuming Raka, dan menantunya, Bobby Nasution pada kontestasi Pilkada serentak 2020 juga cukup berkontribusi pada perlakuan kurang menyenangkan publik terhadap Jokowi. Dalam hal ini, Jokowi banyak menuai kritik tajam, cibiran serta nyinyiran. Pasalnya, dianggap terlalu mengedepankan kepentingan pribadi dan melanggengkan politik dinasti.Â
Beberapa contoh di atas hanya sebagian kecil masalah yang mendera Presiden Jokowi dalam beberapa bulan terakhir atau setelah wafatnya Ibu Sujiatmi. Segala bentuk kritik, cibiran, nyinyiran hingga isu pemakzulan tersebut yang kadang dilayangkan seenak udel oleh publik seolah menandakan pamor Jokowi telah surut.Â
Pertanyaannya, apakah semua itu terjadi akibat ibunda Jokowi telah meninggal? Wallahualam bhi Shawab.Â
Namun, berdasarkan ilmu cocokologi, masalah terus menerus datang terhadap Presiden Jokowi dalam beberapa bulan terakhir.Â
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H