Insiden Syekh Ali Jaber: Habib Rizieq dan Denny Siregar Kembali Beda Arah

Insiden Penusukan terhadap Syeh Ali Jaber sontak menghebohkan publik tanah air. Pertanda apakah ini?...

BELUM juga silang pendapat atas keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total mereda, publik tanah air kembali dikejutkan dengan insiden penusukan terhadap Syeh Ali Jaber.

Peristiwa penusukan terhadap Syeh Ali Jaber terjadi di Kota Bandar Lampung, saat dirinya sedang memberikan ceramah, Minggu sore (13/9/20). 

Syekh Ali Jaber adalah satu dari sekian banyak pendakwah atau ulama terkenal tanah air. Sosoknya kerap wara-wiri di media televisi swasta nasional, terutama pada saat bulan suci Ramadhan. Pria kelahiran Madinah, Arab Saudi, 3 Februari 1976 ini kerap betindak sebagai juri pada program pencarian bakat hafiz dan da'i cilik Indonesia atau mengisi siraman rohani jelang buka puasa. 

Belakangan diketahui bahwa pelaku penusukan tersebut bernama Alfin Andrian. Belum jelas apa motif dirinya melakukan penusukan yang mengakibatkan bahu syekh Ali Jaber terluka tersebut. 

Pasalnya, sejauh ini pihak kepolisian masih berupaya keras untuk mengumpulkan bukti dan data-data akurat guna mengungkap motif sebenarnya dari insiden dimaksud. 

Kendati begitu, beragam reaksi sejumlah kalangan terhadap insinden penusukan terhadap Syekh Ali Jaber tak bisa terelakan. 

Dari resume beberapa media online yang penulis baca, rata-rata menginginkan insiden penusukan tersebut diungkap motif sebenarnya. 

Apakah itu tindakan spontanitas, tindakan gila atau ada pihak-pihak yang menungganginya dengan tujuan memberikan teror terhadap ulama dan umat Islam pada umumnya. 

Sementara, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) rupanya mempunyai analisa dan penilaiannya sendiri.