Mohon tunggu...
dji sam soe
dji sam soe Mohon Tunggu... -

aku adalah seorang yang dengan sabar tetap belajar untuk jadi yang terbaik..setidaknya aq masih punya cita-cita dan harapan yang membuatku untuk tetap semangat dalam mengarungi kerasnya hidup. tak ada yang sempurna dan abadi, setidaknya kita harus tetap punya harga diri yang akan terus dibawa pergi, bahkan sampai mati... setelah lelah melalang buana akirnya sekarang menyandarkan hidup di kota kelahiran tercinta, bwi...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Doa untuk Sang Pemetik Kecapi Tua"

6 Maret 2010   13:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:35 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

kecapi tua itu masih teronggok di sudut kamarku. kecapi yang tatkala dulu sering aku dengar melantunkan nada-nada merdu 7 oktaf. lengkinganya mendayu-dayu memadukan lagu-lagu harapan. harapan akan sebuah negri di awan yang penuh dengan kedamaian. tergambar dalam benakku bahwa negri itu hanya akan bisa di jangkau orang-orang pemetik dawai kecapi yang dengan semangatnya selalu mengobarkan arti perjuangan hidup.

Aku baru sadar bahwa sang pemetik dawai kecapi sekarang tak sekuat dulu. tangan-tangan lentiknya nampak keriput dan tak selincah dulu kala. jarang sekali aku dengarkan alunan merdunya tentang lagu-lagu rindu penggugah kalbu, bahkan hampir tidak pernah. sekalipun terdengar mengalun nada-nada yang keluar adalah tentang kejenuhan dan kebosanan belaka. semangat yang dulu menyala telah mengerdil seiring dawai yang termakan congkaknya jaman ini. tak seorangpun mampu menggantikan peran sang  pemetik kecapi, tidak juga aku. dia berpesan "jangan mainkan kecapi ini sesuka hatimu karena hanya akan melantunkan nada-nada sumbang bahkan petikanmu bisa  melukai jemarimu". aku lebih percaya ucapanya meski kadang aku juga rindu akan lantunan merdu dawai kecapi itu.

iya, tidak lain pemetik kecapi itu adalah ayahandaku tercinta, beliau yang sering tergolek lemas di pembaringanya. semoga segera bisa kembali memetik dawai-dawai itu dan melantunkan lagu-lagu merdu. lagu tentang harapan, tentang impian dan tentang gambaran masa depan yang selama ini mampu membakar semangatku untuk selalu kuat dalam berjuang. semoga lekas sembuh ayahanda tercinta..

salam dan doa-doa selalu kami haturkan, dari perindu lantunan merdu kecapi tua itu..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun