Mohon tunggu...
Sam Edy Yuswanto
Sam Edy Yuswanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Hobi membaca dan menulis

Mukim di Kebumen. Karya tulisnya tersebar di berbagai media cetak dan online, lokal hingga nasional seperti Kompas Anak, Republika, Jawa Pos, Koran Jakarta, Radar Surabaya, Radar Bromo, Radar Banyumas, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Merapi, Minggu Pagi, Lampung Post, Analisa, Bangka Pos, Kartini, Nova, dll.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Rahasia Hidup Bahagia

31 Juli 2018   15:13 Diperbarui: 31 Juli 2018   15:19 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Sam Edy Yuswanto* 

Judul Buku : Tuhan, Saya Ingin Bahagia

Penulis : Ngadiyo

Penerbit : Diomedia

Cetakan : I, September 2017

Tebal : 256 halaman

ISBN : 978-602-6645-36-4

            Banyak jalan yang dapat ditempuh untuk meraih kebahagiaan dalam hidup ini. Ngadiyo, penulis buku “Tuhan, Saya Ingin Bahagia” memaparkan sederet rahasia hidup bahagia yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, bahagia dengan belajar. Kita akan bahagia bila selalu belajar, karena belajar adalah sebuah proses yang harus dilalui tiap manusia. Melalui proses pembelajaran, manusia akan mengasup beragam ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan ini. Menurut Ngadiyo, “belajar seharusnya berusaha mendapatkan kepandaian dengan cara yang tidak memaksa dan menghibur.” Atau dengan kata lain “belajar atas dasar kebahagiaan.”

            Belajar tentu tidak hanya terbatas di bangku pendidikan formal seperti sekolah saja. Karena pada hakikatnya belajar harus dilakukan sepanjang usia. Belajar bisa diperoleh dari beragam buku bacaan. Tentu menjadi sebuah ironi ketika banyak siswa dan mahasiswa yang tidak gemar membaca buku, padahal membaca adalah jalan utama merasakan kenikmatan intelektual bersama para ilmuwan dari karya-karya mereka (hal 24).

            Kedua, bahagia dengan berkarya. Berkarya merupakan wujud rasa syukur atas karunia otak dari Allah Swt. kepada manusia. Orang yang berkarya pada hakikatnya sedang merayakan kebahagiaan paling tinggi karena mampu berkreasi atas penggalian ide dan berhasil mewujudkannya. Berkarya di sini tentu banyak ragamnya, misalnya berupa sastra, arsitek, tari, lukisan, kuliner dan lain sebagainya (hal 87).

            Ketiga, bahagia selanjutnya adalah dengan berasmara. Ngadiyo berpendapat bahwa asmara merupakan perasaan senang terhadap orang lain yang dikagumi dengan sifat khusus. Katakanlah rasa cinta. Cinta berhubungan asmara karena menaruh kasih sayang terhadap orang yang dicintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun