Mohon tunggu...
Salwa Sausan Djaffar
Salwa Sausan Djaffar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Awa

Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Tematik UPI 2021: Peran Orangtua dalam Mendampingi Anak Selama Pembelajaran Daring

25 Juli 2021   14:56 Diperbarui: 28 Juli 2021   11:31 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam proses belajar di rumah, peran penting orang tua adalah menjaga motivasi belajar anak, menggalakkan belajar anak, menumbuhkan kreativitas anak, mengawasi anak, dan mengevaluasi hasil belajar (Trisnadewi & Muliani, 2020) Mendampingi anak belajar merupakan hal yang sangat penting. yaitu mampu menjalin hubungan yang akrab antara orang tua dan anak, mengajaknya diskusi agar mengetahui pola piker anak. Adapun peran penting orang tua dalam mendampingi anak menurut Sundari dan Yoridho (2018) yaitu

1. Anak merasa tidak sendiri.
Orang tua menemani anaknya agar tidak sendirian. Bantuan yang diberikan orang tua akan membuat anak merasa nyaman dan juga akan meningkatkan rasa percaya diri anak. Dengan cara ini, anak akan merasakan perhatian, perlindungan dan kasih sayang dari orang tuanya. Hal ini dapat meningkatkan keakraban antara orang tua dan anak, serta akan meningkatkan rasa percaya diri anak.

2. Dorongan dari orang tua.
Orang tua mendorong anak-anak mereka. Orang tua dapat menyemangati anak dalam bentuk kata-kata. Sebagai media untuk mendorong kepositifan, slogan atau motto harus dilekatkan pada pembelajaran anak untuk menciptakan suasana positif bagi anak (Fadlillah, 2014). Dengan kata-kata tersebut, anak akan lebih percaya diri untuk melakukan sesuatu.

3. Mempromosikan kebutuhan anak
Orang tua dapat memenuhi kebutuhan anaknya untuk kegiatan belajar di rumah dan menjaga tumbuh kembang anaknya dalam kondisi terbaik. Pembelajaran dapat menyesuaikan dengan apa yang dipelajari dari sekolah, sehingga terjadi kesinambungan antara apa yang diperoleh anak di sekolah dan di rumah. Hal ini sesuai dengan pendapat Latif yang menyatakan bahwa orang tua dapat menggalakkan kegiatan keluarga yang cocok untuk pembelajaran anak di lembaga pendidikan, seperti menyediakan buku sesuai topik yang sedang dibahas oleh sekolah/lembaga, dan mainan yang mendukung pembelajaran. tema. Di sekolah/lembaga (Latif, 2013).

4. Tempat diskusi dan tanya jawab.
Orang tua adalah tempat bersosialisasi pertama anak. Peran orang tua di rumah juga dapat dijadikan sebagai mitra dalam berdiskusi. Jika orang tuanya juga terbuka dan memiliki waktu luang untuk berdiskusi, maka anak akan lebih terbuka (Fahrizal, 2018). Anak-anak sangat ingin tahu, sehingga mereka akan menanyakan apa saja kepada orang tua mereka. Hal ini sejalan dengan pandangan Pebria bahwa agar seorang anak dapat mencapai potensi maksimalnya, seseorang perlu mendiskusikannya sebelum dia dapat memberikan jawaban dan menginspirasinya. (Pebri, 2019). Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk meluangkan waktu bersama anak-anak mereka untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan anak-anak mereka.

5. Bantu mengenal diri sendiri
Melihat diri kita sebagai sarana memudahkan kita untuk memahami orang lain (Prashnig, 2007). Anak akan membangun identitas dirinya dengan orang-orang terdekatnya. Inilah peran orang tua, membentuk karakter dan sikap anak, serta membentuk kepribadian yang baik.

6. Temukan dan kembangkan bakat anak
Orang tua harus dan dapat bertanggung jawab untuk menemukan bakat dan minat anak, agar anak dapat diasuh dan dididik langsung oleh orang tuanya atau melalui bantuan guru dan orang lain sesuai dengan bakat dan minatnya, sehingga anak dapat memperoleh pendidikan yang lebih baik. prestasi akademik (Umar, 2015).

7. Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar
Orang tua harus mampu menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang nyaman agar anaknya dapat belajar dengan baik. Suasana belajar yang alami, hangat, menarik, dan menarik, suasana belajar yang alami dan tidak akan mengekang anak (Erzad, 2017).

Di masa pandemi COVID-19, guru, siswa, dan orang tua menghadapi berbagai kendala dalam melaksanakan pembelajaran online, yaitu pembelajaran jarak jauh. Belajar dari kegiatan keluarga dapat menjadi titik balik dalam menghidupkan kembali peran keluarga. Sebagai pendidik utama bagi anak untuk belajar di rumah, orang tua harus menyediakan waktu, lingkungan belajar yang menyenangkan, dan sumber belajar yang beragam agar anak dapat terus mengembangkan kemampuannya dan menyelesaikan tugas perkembangannya. Dengan tinggal bersama anak-anak Anda di rumah, hubungan orang tua-anak dapat terjalin. 

Dengan rangkaian kegiatan wajib yang diselenggarakan oleh KKN Tematik UPI untuk penguatan dan pendampingan pembelajaran, penulis berharap kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dalam menghadapi banyaknya perubahan yang sangat besar di masa-masa pandemi ini. Tidak hanya dalam kondisi pembelajaran daring di masa pandemi, bahkan pembelajaran luring (tatap muka). Karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pelajar dan membantu lembaga pendidikan untuk mencerdaskan generasi bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun