Mohon tunggu...
Saltsa Ari
Saltsa Ari Mohon Tunggu... Mahasiswa

slice of rainbow live

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Transformasi Besar Dunia Otomotif Menuju Era Mobil Listrik

24 Mei 2023   21:20 Diperbarui: 24 Mei 2023   22:19 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Lebih dari 14 negara dan 20 Kota akan melarang penjualan mobil berbahan bakar fosil atau biasa disebut dengan mobil konvensional. Norwegia menetapkan pelarangan itu mulai 2025, Inggris mulai 2030 karena ada khususnya keyback mulai 2035. 

Demikian juga Jepang,  China dan Singapura akan mulai pelarangan itu di tahun 2040. Mark bahkan lebih sadis lagi bukan cuma sekedar melarang penjualan tapi juga melarang penggunaan mobil konvensional mulai 2035

Pertanyaannya sejauh mana sih produsen mobil konvensional saat ini siap menghadapi itu?  Seberapa mampu mereka bersaing melawan para produsen mobil listrik seperti Tesla dan apa yang menghambat mereka? Serta apa pembelajaran yang kita bisa dapat dari proses transformasi industri yang masif dan fenomenal ini?

Para produsen mobil listrik jelas menjadi yang paling diuntungkan dengan kebijakan karbon netral yang berujung pada pelarangan penjualan mobil konvensional. 

Jika disebut produsen mobil listrik biasanya yang muncul di benak kita adalah Tesla, ya walaupun sebenarnya Tesla jelas tidak sendirian. 

The Wall Street Journal membuat daftar 11 tata produsen mobil listrik potensial yang tengah membayang-bayangi Tesla diantaranya ada Revian Lorestone, FiskerLunset dan Kenung yang mana telah mendapat suntikan dana lebih dari 10 miliar US Dollar dari investor pada saat mobil ini sesungguhnya tidak berkompetisi satu sama lain. Mereka menyasar segmen pasar yang berbeda dengan menawarkan jenis kendaraan yang berbeda.

Walaupun demikian ada satu kesamaan yang mereka miliki yaitu mereka semua belum menjual mobil satu pun juga bakal sulit ia mengatakan bahwa mereka itu pesaingnya Tesla yang patut menjadi pesaing beratnya. Diantara sekian banyak perusahaan yang saat ini tengah dapat sorotan dari pengamat maupun investor otomotif dunia adalah New Neo. 

Kisah ini mirip dengan Tesla setelah bertahun-tahun penuh masalah dan bahkan hampir bangkrut, New Neo kini menjadi perusahaan otomotif paling bernilai nomor empat di dunia dan unggul bukan hanya dari teknologi mesinnya saja, melainkan juga dari aspek software karena sama seperti Ilona Staller Nio William Lee.

Para produsen mobil tradisional yang sudah puluhan tahun berdiri dan menjadi penguasa pasar tidak mau ketinggalan, mereka pun turut berlomba-lomba membangun mobil listrik mereka dengan BBM double you dan emailnya ada foxlogger dengan seri id-nya. 

Kemudian ada Nissan Leaf, Hyundai Kona, Toyota, Rush, Mitsubishi dan juga Volvo sebagian dari mobil-mobil tersebut sudah bisa dibeli pelanggan dan beberapa diantaranya kita sudah lihat meluncur di jalan-jalan. 

Namun tentu saja terdapat perbedaan membuat mobil listrik karena Tesla bukan hanya didesain dari nol sebagai mobil listrik namun juga memiliki sistem software yang sangat canggih yang membuat pengalaman mengendarainya menjadi tidak ada duanya.

Setiap perusahaan punya sumberdaya yang terbatas mau dialokasikan kemana. Produksi mobil konvensional sudah pasti untung dan akan dibeli orang, karena mobil listrik mereka sendiri tidak familiar dan belum tentu ada yang mau beli. Sebagai perusahaan besar penguasa pasar mereka harus terus membuat para pembeli senang, jangan sampai profit atau harga sahamnya turun.  

Menurut saya, regulasi pemerintah untuk melarang penjualan mobil konvensional bagus untuk mereka. Karena kalau tidak dipaksa mereka akan terus terjebak pada memproduksi dan menjual mobil konvensional, akibatnya bukan hanya bumi kita ini akan semakin rusak namun juga mereka nanti akan di jejaring ketika minat pelanggan sudah bergeser ke mobil listrik.

Cara sukses bertransformasi menjadi produsen mobil listrik ada dua jalan, yang pertama adalah sesuai saran dari Collection yaitu buatlah perusahaan baru yang fokus bermain di mobil listrik, alokasikan sumberdaya yang juga terpisah dari perusahaan induk bangun sistem secara khusus untuk mendorong keberhasilan bisnis mobil listrik, kemudian berikan kebebasan padanya untuk mengatur strategi nya sendiri. 

Tujuannya adalah ketika nanti bisnis mobil konvensional yang sudah mulai menurun maka perusahaan mobil listrik inilah yang kemudian akan menjadi tongkat estafet keberlangsungan usaha.

Sementara jalan yang kedua yaitu lakukan Five at Oke Fox secara masih putar haluan, tutup bisnis model konvensional secara bertahap disaat yang sama, dan bangun bisnis mobil listrik yang baru. Inilah yang dilakukan oleh Fosfagen General Motors perusahaan otomotif legendaris dari Amerika mengikuti langkah Volkswagen.

Untuk mengkonversi pabrik mobil konvensional mereka di metroid menjadi hak mobil listrik perusahaan transformasi menjadi produsen mobil listrik, tentu saja sangat kompleks. 

Kini bukan hanya masalah mengkonversi pabrik dan produknya ke mobil listriknya, mainkan juga perubahan besar-besaran di Supply Chain. Proses produksi teknologi hingga upgrade kapabilitas pekerja ekosistem industri mobil listrik juga masih dalam proses pembentukan, saat ini ada lebih dari 1500 yang mendukung ekosistem ini dari aspek electrification.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun