Grobogan, 13 Agustus 2025 --- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro melaksanakan program edukasi pertanian ramah lingkungan melalui sosialisasi dan demonstrasi penggunaan yellow trap di greenhouse. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pengendalian hama tanaman tanpa pestisida kimia, sekaligus memanfaatkan teknologi sederhana yang efektif.
Program ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya kelompok tani dan ibu-ibu PKK, mengenai alternatif pengendalian hama yang murah, aman, dan dapat diterapkan secara mandiri.
Dalam kegiatan tersebut, Yustbita Salsadiar Mayla dari program studi Agribisnis Universitas Diponegoro membuka sosialisasi dengan menjelaskan pengertian dan manfaat yellow trap.
"Yellow trap adalah perangkap berwarna kuning yang dilapisi lem perekat untuk menarik dan menangkap serangga hama seperti serangga, kutu daun, lalat putih, dan trips." ujarnya.
Momen menarik terjadi ketika Bu Lurah bertanya, "Mengapa warna yang digunakan harus kuning?"
Yustbita menjawab, "Serangga memiliki ketertarikan visual terhadap spektrum warna kuning. Warna kuning dipilih karena sangat menarik perhatian hama, menyerupai warna daun muda atau bunga. Penelitian membuktikan perangkap kuning lebih efektif dibanding warna lain dalam menarik hama. Dengan ini, kita bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia."
Program multidisiplin pembuatan yellow trap ini menjadi salah satu wujud nyata kontribusi mahasiswa KKN FPP Universitas Diponegoro dalam mendukung pertanian berkelanjutan.Diharapkan, penerapan yellow trap di greenhouse dapat membantu petani mengendalikan hama secara ramah lingkungan, menghemat biaya produksi, dan menjaga kesehatan ekosistem pertanian tanpa adanya bahan kimia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI