Mohon tunggu...
Salsa Resty Maryam
Salsa Resty Maryam Mohon Tunggu... Pelajar/Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Panggilan "Buzzer Gratis" Film Jumbo dalam Praanggapan Pragmatik

8 April 2025   16:58 Diperbarui: 8 April 2025   16:58 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meme yang digunakan oleh "Buzzer Gratis"

Jumbo adalah salah satu film terbaru yang sedang ditayangkan di bioskop. Jumbo diproduksi Visinema Studios dengan melibatkan 200+ kreator. Mengutip laman Youtube Visinema Studios, Jumbo menceritakan Don dan petualangannya mewujudkan pertunjukan buku dongeng milik mendiang Ayah dan Ibunya. Sayangnya, ada saja yang mengejek dan meremehkan mimpi Don itu. Salah satu teman Don yaitu Atta bahkan berani mencuri buku dongeng Don. Untungnya Oma dan kedua sahabatnya Nurman dan Mae selalu ada menemani. Suatu saat, mereka bertemu Meri, seorang anak perempuan dari dunia lain yang berusaha untuk mencari kedua  orang tuanya. Sejak saat itu, petualangan semakin seru.

Sejak awal perilisan hingga sekarang, Jumbo berhasil menarik hati masyarakat Indonesia. Sampai tulisan ini ditulis, Jumbo terhitung meraih lebih dari 1.000.000 penonton. Capaian ini merupakan titik penting dan berharga dalam industri animasi Indonesia. Para penonton menunjukkan rasa sayangnya dengan ikut serta memeriahkan penayangan film lewat membagikan pengalaman dan perasaan ketika menonton hingga membuat ulasan di berbagai media sosial. Khususnya di media sosial X (dahulu disebut twitter), para penonton memberikan dukungannya melalui promosi yang dilakukan secara sukarela. Promosi dilakukan dengan memberikan ulasan film, menyampaikan informasi terkait film, mengajak pengguna X lain untuk menonton film, menggunakan meme dan hastag, dan campaign lainnya. Para penonton yang melakukan promosi secara cuma-cuma tersebut menyebut diri mereka sebagai "buzzer gratis".

Fenomena penyebutan "buzzer gratis" bukan hanya muncul pada film Jumbo saja. "Buzzer gratis" atau istilah lainnya "buzzer yang ga dibayar" seringkali muncul pada saat penayangan film-film berkualitas tinggi yang saat itu belum diketahui banyak orang. Contoh kemunculannya ada pada saat penayangan film How To Make Millions Before Grandma Dies (2024) dan Home Sweet Loan (2024). 

Penggunaan "buzzer gratis" terlahir dari sebuah praanggapan. Kemunculan istilah "buzzer gratis" berkemungkinan mengandung muatan makna yang cukup dalam jika ditelaah lebih lanjut. Penggunaanya di media sosial X yang cukup marak menandakan adanya suatu pengetahuan atau informasi yang sama sehingga penutur berkenan terus menggunakannya dan pendengar memahami maksudnya. Praanggapan dijelaskan Levinson (1983) sebagai asumsi atau informasi yang dianggap benar oleh penutur dan pendengar sebagai latar belakang dan dasar percakapan. Praanggapan memungkinkan percakapan terlaksana secara lancar karena penutur tidak perlu menjelaskan kembali informasi yang diketahui bersama.

Ditemukan beberapa praanggapan yang terkandung dalam istilah "buzzer gratis" sebagai penyebutan orang-orang yang mendukung hingga membantu mempromosikan film Jumbo. Berikut ini hasil analisis terhadap praanggapan tersebut.

  1. Pemilihan leksikal "gratis" yang berarti tidak dikenakan (dipungut) bayaran dapat mengidentifikasikan adanya kemungkinan hal yang berseberangan, yaitu dikenakan bayaran. Berdasarkan hal tersebut, didapatkan praanggapan bahwa adanya seseorang yang dibayar untuk melakukan promosi, menyebarkan informasi hingga menggiring opini terkait film tertentu. Berarti, terdapat film lain yang sengaja menggunakan buzzer untuk meningkatkan popularitas.

  2. Penyebutan "buzzer gratis" menandakan bahwa mereka melakukan promosi secara cuma-cuma. Artinya, tidak ada bayaran dalam segala bentuk dukungan terhadap Jumbo. Berkaitan dengan hal tersebut, ditemukan praanggapan bahwa adanya ketulusan dukungan dan kelayakan kualitas film Jumbo untuk diberikan dukungan sepenuhnya tanpa mempertimbangkan uang.

  3. Gerakan "buzzer gratis" dapat dimaknai sebagai bentuk perlawanan terhadap film yang menggunakan buzzer. "Buzzer gratis" seakan-akan membuat sekat terhadap buzzer-buzzer lainnya. Gratis yang mengarah kepada ketulusan menandakan bahwa buzzer lainnya cukup merusak hingga memiliki tipu daya. "Buzzer gratis" adalah hal baik karena didasarkan kepuasan perasaan dan hangatnya pengalaman ketika menonton Jumbo.

  4. Saat ini penggunaan istilah "buzzer gratis" populer digunakan oleh berbagai pihak yang telah menonton film Jumbo. Selain dilakukan oleh banyak orang, penggunaan "buzzer gratis" melibatkan akun-akun besar dengan jumlah pengikut yang banyak. Berbagai pihak yang "turun gunung" memunculkan praanggapan adanya momen penting sepanjang penayangan film Jumbo, khususnya pada industri animasi di Indonesia. Jumbo menjadi harapan baru sekaligus penyegar dikala lesunya industri animasi di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan penggunaan AI yang semakin banyak tanpa menghargai seniman. "Buzzer gratis" memberikan harapan bahwa animasi hasil karya tangan anak bangsa dapat memiliki kualitas tinggi dan dapat sangat dihargai dan dicintai.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa istilah "buzzer gratis" yang akhir-akhir ini populer digunakan oleh penonton Jumbo mengandung unsur pragmatik yang di dalamnya terdapat unsur praanggapan. Berkaitan dengan itu, film berarti memiliki dampak yang luas sehingga dapat menimbulkan suatu tren yang memiliki makna mendalam. Penayangan Jumbo secara keseluruhan memberikan kesan luar biasa yang mampu membuat gerakan "buzzer gratis". Untuk lebih memahami alasan orang-orang sangat menyukai Jumbo, Anda harus merasakan sendiri segala sensasi ketika menonton filmnya. Segera tonton Jumbo di bioskop kesayangan Anda! #BuzzerJumbo :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun