Mohon tunggu...
SALSABILLA AGHISTIARA
SALSABILLA AGHISTIARA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya memiliki hobby travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Nanoteknologi dalam Pengembangan Senjata Modern

8 Mei 2024   07:10 Diperbarui: 8 Mei 2024   07:44 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Nanoteknologi, sebagai pilar utama dalam kemajuan teknologi Era Revolusi Industri 4.0, telah mulai menunjukkan perkembangan positif di Indonesia meskipun masih tergolong sebagai bidang baru. Kontribusi besar nanoteknologi terlihat dalam berbagai sektor seperti lingkungan, energi, kosmetik, dan medis, menjanjikan potensi yang luas untuk riset dan pengembangan lebih lanjut.

Nanosains adalah studi tentang pengukuran dalam rentang 1-100 nanometer, dengan partikel-partikel dalam skala nanometer ini memiliki dimensi yang sangat kecil. Sebagai perbandingan, ketebalan esai versi cetak sekitar 100.000 nanometer. Pemahaman yang lebih mendalam tentang subbidang ini telah membuka jalan bagi perkembangan nanoteknologi, yang memungkinkan manipulasi atom dan molekul secara individual. Nanoteknologi memungkinkan manusia untuk mengendalikan materi pada tingkat atom dan molekul, dengan memanfaatkan hukum mekanika kuantum untuk menciptakan material dengan presisi yang tak terbayangkan sebelumnya, secara harfiah molekul demi molekul. Potensi revolusioner nanoteknologi mencakup aplikasi dalam berbagai bidang, mulai dari metalurgi dan kedokteran hingga kekuatan militer.

Perkembangan nanoteknologi terkait erat dengan kemajuan teknologi lainnya, dengan beberapa bidang menerima perhatian yang lebih besar. Diproyeksikan bahwa nanoteknologi akan memiliki dampak signifikan dalam penyuntingan gen, manufaktur aditif (pencetakan 3-D), kecerdasan buatan, pesawat ruang angkasa, dan komputasi kuantum. Namun, sifat dan proses yang unik dalam nanoteknologi menuntut perhatian serius dari komunitas kebijakan. Pendekatan kebijakan yang terbatas tidak akan cukup untuk mengatasi karakteristik unik dan tantangan dalam pengembangan nanoteknologi.

Pada pokoknya, nanoteknologi tidak hanya akan mempercepat ancaman yang sudah ada, tetapi juga akan menciptakan ancaman baru yang lebih kompleks. Untuk mendorong pembentukan kerangka kebijakan yang lebih proaktif, pemahaman yang mendalam tentang nanoteknologi diperlukan, baik di tingkat pemerintahan maupun di kalangan masyarakat umum.

Aplikasi dan Biokimia

Konvergensi nanoteknologi, biologi sintetik (termasuk penyuntingan gen), dan kimia akan menghasilkan agen baru serta meningkatkan ketahanan dan kefatalan agen yang sudah ada. DNA bakteri dapat disunting untuk menciptakan organisme baru atau memproduksi bahan kimia dari nol. Nanoteknologi juga dapat meningkatkan toksisitas bahan kimia anorganik melalui luas permukaan nanopartikel yang besar. Selain itu, nanoteknologi memungkinkan pengembangan sistem penyampaian baru yang menghindari deteksi oleh tindakan medis preventif, seperti penggunaan nanotube untuk mengirimkan bagian virus antraks yang mematikan tanpa mengandung protein yang dikenali oleh sistem kekebalan tubuh. Proses enkapsulasi dan aerosolisasi organisme berbahaya juga dapat ditingkatkan oleh nanoteknologi. Laporan menunjukkan bahwa penerapan teknologi nano-kimia-biologi akan mencakup peningkatan virulensi dan patogenisitas mikroorganisme, peningkatan kerentanan makroorganisme terhadap penyakit menular, dan menciptakan hambatan dalam diagnosis penyakit.

Tantangan dan Kegunaan

Nanoteknologi akan diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk siber, robotika, dan manufaktur aditif, mendorong kemajuan dalam komputasi kuantum dan kecerdasan buatan, serta memungkinkan proses manufaktur yang presisi dan efisien melalui manipulasi materi pada tingkat atom. Logam ringan, tahan lama, dan murah yang diproduksi melalui manufaktur nano akan memiliki aplikasi militer yang signifikan, terutama di luar angkasa, sementara teknik manufaktur nano akan meningkatkan pencetakan 3-D untuk pembuatan desain kompleks dan terukur dengan mudah, termasuk pengembangan "motor molekuler" primitif dan mesin nano lainnya oleh ilmuwan.

Tantangan utama dalam regulasi nanoteknologi adalah potensi penggunaan ganda barang tersebut. Banyak teknologi nano memiliki aplikasi sipil dan militer. Metode yang sama yang digunakan untuk menghasilkan obat-obatan penyelamat jiwa juga bisa digunakan untuk menciptakan racun yang mematikan. Menetapkan kebijakan yang mencegah penyalahgunaan tanpa menghambat inovasi merupakan tantangan besar dalam pengaturan. Pemerintah di tingkat nasional sering ragu untuk menerapkan kontrol yang ketat karena khawatir akan mengurangi manfaat ekonomi dan sosial dari teknologi tersebut.

Aplikasi militer nanoteknologi, yang secara eksplisit memiliki kegunaan ganda, mencakup tujuan ofensif dan defensif. Hal ini menimbulkan masalah karena banyak upaya pengendalian senjata mencakup ketentuan yang memungkinkan penelitian dan pengembangan teknologi ganda untuk kepentingan damai atau defensif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun