Saat ini, perkembangan zaman semakin hari semakin modern diiringi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Arus globalisasi yang berjalan dengan sangat cepat bisa menjadi ancaman bagi eksistensi budaya lokal. Tergerusnya nilai-nilai budaya lokal merupakan suatu risiko yang harus dihadapi Indonesia sebagai bagian dari komunitas global. Tentu hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Budaya lokal perlu memperkuat daya tahannya untuk menghadapi globalisasi budaya asing. Masuknya budaya-budaya asing sangat memungkinkan mempengaruhi budaya konsumen kalangan anak muda. Generasi muda yang mulai tertarik dengan berbagai hiburan yang disajikan oleh budaya luar tidak menutup kemungkinan akan timbul beberapa sikap fanatisme. Sikap fanatisme tersebut akan mempengaruhi pola atau gaya hidup dari generasi Gen Z. Kepopuleran ini menyebabkan remaja atau generasi muda lebih tertarik pada budaya luar dibandingkan budaya negara sendiri.
Remaja Indonesia adalah aset negara sebagai penerus bangsa untuk melanjutkan perjuangan yang telah memerdekakan Indonesia dari para penjajah. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas generasi muda untuk dipersiapkan secara matang agar nantinya dapat menjadi pewaris bangsa yang mampu melanjutkan kemajuan negara. Namun, kini para generasi muda Indonesia kurang menyadari akan tugasnya tersebut. Kurangnya kesadaran ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kemajuan teknologi yang semakin pesat di era globalisasi. Media elektronik yang mudah diakses memberi pengaruh besar terhadap pola pikir dan minat para remaja terhadap budaya asing.
Menyadari urgensi tersebut, kami sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang yang beranggotakan empat orang, yaitu Agatha Chistine Silaba, Maharani Putri Imeilda, Salsabilla Dhia Marchelia, Vania Sina Shubhiyah, melakukan podcast melalui media YouTube. Podcast ini bertujuan untuk membahas bagaimana masuknya budaya asing menggerus identitas budaya generasi Z di Indonesia. Podcast ini pada hari minggu, 19 Mei 2024 di universitas negeri malang (19/3/24). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari penugasan mata kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Bapak Deny Wahyu Apriadi S. Ant. M.A.
Persiapan program podcast ini dimulai dengan penyusunan rancangan yang meliputi persiapan topik atau isu, analisis target, penentuan host dan narasumber dan penentuan lokasi. Setelah bermusyawarah dan berkoordinasi dengan narasumber yang menjadi target, kami mencapai kesepakatan mengenai pelaksanaan podcast. Kami berhasil mengajak tiga narasumber untuk membahas bagaimana masuknya budaya asing menggerus identitas budaya generasi Z di Indonesia, yaitu dua anak muda generasi Z dan satu orang tua. Podcast iniÂ
Kegiatan ini diawali dengan perkenalan kami sebagai anggota kelompok. Dalam sesi perbincangan, kami memberikan beberapa pertanyaan kepada narasumber mengenai pandangan mereka terhadap budaya Indonesia. Hasilnya, kedua anak muda generasi Z tersebut mengakui bahwa mereka lebih banyak terpengaruh oleh budaya asing dibandingkan dengan budaya asli Indonesia. Namun, mereka juga menunjukkan minat untuk lebih memahami dan mempelajari budaya nusantara jika diberikan kesempatan dan dorongan yang tepat.Â
Kami menyampaikan kepada para narasumber bahwa menikmati budaya asing tidak salah, tetapi penting untuk tetap menghargai dan melestarikan budaya kita sendiri. Pesan ini kami sampaikan dengan harapan agar generasi muda tidak melupakan akar budaya mereka di tengah derasnya arus globalisasi. Pada kegiatan ini, kami menyampaikan bahwasannya Kita bisa menikmati budaya asing, tapi jangan lupakan akar kita. Mari kita pelajari, cintai, dan lestarikan budaya nusantara agar tetap hidup dan dikenal oleh dunia.
Kegiatan podcast ini menargetkan anak muda dan orang tua karena generasi Z, yang lebih memahami teknologi yang berkembang, memiliki potensi besar untuk melestarikan budaya Indonesia. Sebagai generasi muda, kita harus lebih mencintai budaya kita sendiri dan tidak sepenuhnya terpikat oleh budaya luar. Di sisi lain, orang tua juga memiliki peran penting dengan memberikan kesadaran dan peringatan kepada anak-anak mereka untuk tidak terlalu mencintai budaya asing. Peran tenaga pendidik juga sangat penting dalam hal ini. Mereka harus lebih aktif memberikan wawasan dan pengetahuan kepada generasi muda mengenai pentingnya melestarikan budaya Indonesia. Melalui pendidikan yang baik, diharapkan anak muda dapat lebih memahami dan mencintai warisan budaya mereka sendiri.
Dalam podcast yang kami lakukan melalui media YouTube. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat menyaksikan podcast kami melalui link berikut: https://www.youtube.com/@maharaniputriimeilda8147 . "Mari kita pelajari, cintai, dan lestarikan budaya nusantara agar tetap hidup dan dikenal oleh dunia"