Akibat wabah virus corona atau pandemi Covid-19, kegiatan pariwisata dan perdagangan merupakan sektor yang memperoleh dampak besar dari wabah virus corona. Hal ini diakibatkan larangan sejumlah pemerintah untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dan penutupan beberapa sektor.
      Wabah Covid-19 ini buakn hanya sekedar penyakit yang mempengaruhi kesehatan, namun juga dampak secara ekonomi. Karena ketika semakin banyak pekerjaan yang terinfeksi maka semakin banyak pula biaya untuk perawatan dan juga biaya produksi yang ditanggung oleh negara.
      Semenjak ada wabah Covid-19 ini semua kegiatan dilakukan secara online, bukan hanya anak sekolah saja tetapi semua pekerja baik yang PNS atau bukan banyak yang menerapkan WFH (Work From Home). Bahkan untuk kebutuhan sehari-hari di masa sekarang semua barang diperjualkan secara online contotohnya saja sayur yang biasanya dijuapa di pasar tradisional sekarang juga dijual secara online.
      Banyak kejadian yang sering saya lihat di pasar tradisional bahwa mereka kesulitan untuk memperjual hasil dagang mereka sendiri yang dikarenakan faktor usia yang sudah senja dan tidak memungkinkan menggunakan peralatan modern seperti saat ini. Tidak jarang juga banyak pegawai dan karyawan yang dirumahkan mengeluh karena tidak ada job pekerjaan tetap.
      Dalam kondisi seperti ini, semua negara akan melakukan relaksasi dalam stimulus ekonomi, relaksasi anggaran pada sektor kesehatan, pasokan pangan dan daya beli masyarakat. Pembiayaan dialihkan untuk pengadaan perlengkapan dan alat penanggulangan wabah serta pembiayaan penelitian yang fokus menemukan anti virus.
      Mungkin dengan adanya virus wabah corona atau pandemi Covid-19 ini mendudukan kita pada posisi yang tidak prima namun dalam setiap krisis yang mengikuti selalu ada peluang yang tidak mudah. Tetap berfikir positif dan optimis sebagai upaya mengatasi musuh terbesar masyarakat yaitu ketakutan dan kepanikan, mari ikuti aturan pemerintah, jaga jarak dan di rumah saja.
