Mohon tunggu...
Salsabila Rasdi
Salsabila Rasdi Mohon Tunggu... -

Sharing reflections on life, diplomacy, and understanding the mind.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ini Nunchi atau Emang Pikiranku Aja?

17 September 2025   21:42 Diperbarui: 17 September 2025   21:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernah nggak, kamu merasa yakin seseorang sedang marah atau nggak suka sama kamu, padahal nggak ada yang bilang apa-apa? Atau, di sisi lain, kamu bisa membaca situasi dengan tepat tanpa harus menanyakan perasaan orang lain? Nah, di sinilah letak perbedaan antara nunchi dan sekadar asumsi diri sendiri atau yang sering kita bilang "emang pikiranku aja".

Apa itu nunchi?
Nunchi adalah istilah Korea yang bisa diterjemahkan sebagai "sense" atau kemampuan membaca situasi. Orang yang punya nunchi biasanya cepat menangkap bahasa tubuh, intonasi, ekspresi wajah, dan nuansa suasana. Misalnya, ketika rapat tiba-tiba hening setelah ide kamu disampaikan, dan kamu langsung menyesuaikan gaya bicara atau menambahkan penjelasan, itu adalah nunchi.

Yang menarik, nunchi bukan sekadar firasat. Ini berbasis observasi nyata dan bisa dikonfirmasi orang lain. Dalam budaya Korea, nunchi dianggap penting untuk menjaga harmoni sosial dan menghindari konflik.

Sementara itu, "emang pikiranku aja" atau biasa kita sebut prasangka, biasanya lahir dari asumsi pribadi tanpa bukti nyata. Kamu mungkin merasa seseorang lagi sebel sama kamu, padahal sebenarnya orang itu cuma lelah atau sedang banyak pikiran. Proses ini sering dipengaruhi pengalaman masa lalu, kekhawatiran, atau rasa tidak percaya diri.

Perbedaannya jelas, nunchi fokus ke luar, melihat dan menafsirkan tanda-tanda nyata sedangkan asumsi pribadi fokus ke dalam, kadang malah menambah kecemasan yang nggak perlu.

Batasnya sederhana tapi penting. Bisa dibilang, batasnya ada pada dasar pengamatan nyata. Kalau apa yang kamu rasakan bisa dijelaskan lewat sesuatu yang terlihat atau terdengar (misal: tatapan mata, nada bicara, sikap tubuh), itu nunchi. Kalau cuma muncul dari pikiran tanpa bukti, itu asumsi pribadi.

Kenapa penting tahu bedanya?
Mengetahui batas ini membantu kita:

  1. Mengurangi overthinking. Kamu nggak selalu harus menebak perasaan orang lain tanpa data.

  2. Meningkatkan empati. Nunchi membuat kita lebih peka terhadap orang lain.

  3. Membangun hubungan lebih sehat. Kita bisa merespons situasi dengan tepat, bukan sekadar takut salah paham.

Tips praktis untuk meningkatkan nunchi

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun