Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah menghela dunia masuki pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran masuki dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Malam Rona-Rona: Saat Lapangan Bola Menjadi Ruang Sukacita Warga Rote

9 Oktober 2025   04:00 Diperbarui: 8 Oktober 2025   19:56 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input gambar: dokpri, suasana malam hiburan Rona-Rona

MALAM RONA-RONA: SAAT LAPANGAN BOLA MENJADI RUANG SUKACITA WARGA ROTE

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Malam Rona-Rona di Lapangan Bola Christian Nehemia Dillak, SH sejak dibuka pada Sabtu, 4 Oktober 2025, menghadirkan sukacita tersendiri bagi warga Rote yang datang menyaksikan dan menikmati langsung berbagai permainan yang dilengkapi dengan gemerlap cahaya pada setiap jenis wahana yang tersedia. Suasana malam itu terasa berbeda. Lapangan yang biasanya menjadi tempat latihan sepak bola, kini berubah menjadi ruang rekreasi terbuka penuh warna. Anak-anak berlarian, remaja berswafoto di bawah lampu kelap-kelip, sementara para orang tua menikmati jajanan lokal sambil bercengkerama. Semua larut dalam nuansa gembira yang sederhana, namun bermakna.

Input gambar: dokpri, salah satu wahana yang ada
Input gambar: dokpri, salah satu wahana yang ada
Suasana malam yang menyala di Lapangan Bola Christian N. Dillak seolah menjadi cermin kehidupan masyarakat Rote yang hangat dan penuh semangat kebersamaan menikmati hiburan tersebut. Dentuman musik yang lembut berpadu dengan sorak tawa warga membentuk harmoni tersendiri. Tidak ada batas usia atau status, semua menyatu dalam euforia yang menyenangkan. Para pedagang lokal ikut tersenyum karena dagangannya laris, sementara para pengunjung menikmati malam penuh cahaya dengan hati riang.

Berbagai wahana seperti bianglala mini, ombak banyu, kora-kora, komidi putar, dan rumah balon membuat warga dari anak-anak, remaja, pemuda, hingga orang tua ikut ambil bagian menikmati keseruan yang tersedia. Setiap sudut lapangan tampak hidup oleh warna dan tawa. Terdengar teriakan-teriakan bercampur antara rasa senang dan takut saat beberapa wahana mulai bergerak dan bergoyang begitu kencang, seolah para pengunjung sedang berada di lautan yang kapalnya dihantam gelombang besar. Namun di balik jeritan itu, ada kebahagiaan sederhana yang muncul dari keberanian mencoba, dari keceriaan bersama, dan dari rasa ingin kembali menjadi anak-anak untuk sejenak menikmati malam penuh warna di tanah Rote.

Inputa gambar: dokpri, para pedagang turut meramaikan malam Rona-Rona
Inputa gambar: dokpri, para pedagang turut meramaikan malam Rona-Rona
Malam Rona-Rona ini rencananya akan berlangsung hingga akhir bulan Oktober, memberi kesempatan bagi warga Rote untuk terus menikmati suasana hiburan malam yang penuh warna. Setiap wahana dapat dinikmati dengan harga tiket per orang Rp20.000,-, harga yang terjangkau bagi banyak keluarga. Para orang tua tampak senang dengan kehadiran permainan Rona-Rona di Rote, karena tidak hanya menghibur, tetapi juga menghadirkan kebahagiaan bagi anak-anak mereka yang jarang menikmati hiburan semacam ini. Kehadiran Rona-Rona seolah menjadi oase sukacita di tengah kesibukan hidup, tempat sederhana namun sarat makna yang mempertemukan tawa keluarga dan kebersamaan warga Rote.

Hampir sebulan penuh, Lapangan Bola Christian Nehemia Dillak, SH menjelma menjadi ruang sukacita yang memancarkan kehidupan sosial warga Rote. Lapangan yang biasanya digunakan untuk berolahraga atau kegiatan formal kini berubah wajah menjadi tempat perjumpaan rakyat, di mana tawa dan kebahagiaan menggantikan teriakan kompetisi. Transformasi ruang publik ini menghadirkan suasana yang begitu hangat anak-anak berlarian bebas di bawah lampu warna-warni, remaja menikmati setiap wahana sambil mengabadikan momen, sementara para orang tua duduk santai berbagi cerita sambil mengawasi anak-anak mereka bermain.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Tidak ada batas usia, tidak ada sekat sosial, semuanya melebur dalam satu rasa: sukacita bersama. Di sisi lain, pedagang kecil turut merasakan berkah malam penuh warna ini. Deretan gerobak jajanan tradisional seperti jagung bakar, pisang gepe, es sirup, dan lainnya menjadi bagian dari harmoni suasana yang hidup. Kehadiran Rona-Rona bukan hanya menghibur, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat kecil yang mencari nafkah dengan penuh semangat.

Tampak dari wajah anak-anak yang tertawa hingga pandangan lembut para orang tua yang bersyukur, semua menandakan satu hal: bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu hadir dari kemewahan, melainkan dari perjumpaan dan rasa memiliki satu sama lain. Di tengah cahaya lampu dan tawa warga, kita belajar bahwa kebahagiaan sejati lahir dari kebersamaan. Dan ketika malam perlahan beranjak, meninggalkan kilau lampu yang mulai redup, ada harapan yang tetap menyala---bahwa semangat akan terus hidup, bahkan setelah panggung Rona-Rona usai.

Input gambar: dokpri, salah satu wahana bermain
Input gambar: dokpri, salah satu wahana bermain
Selamat bagi warga Rote yang datang menikmati hiburan malam Rona-Rona sebagai ruang rekreasi dan kebersamaan. Diharapkan seluruh pengunjung dapat menjaga keamanan serta kebersihan lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah sembarangan di sekitar arena kegiatan. Dengan saling menjaga ketertiban dan kenyamanan, suasana malam yang penuh warna ini akan tetap indah dinikmati hingga akhir pelaksanaannya. Sehingga, Malam Rona-Rona tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wujud tanggung jawab bersama dalam merawat keindahan dan ketertiban ruang publik Rote.(*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun