MALAM RONA-RONA: SAAT LAPANGAN BOLA MENJADI RUANG SUKACITA WARGA ROTE
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Malam Rona-Rona di Lapangan Bola Christian Nehemia Dillak, SH sejak dibuka pada Sabtu, 4 Oktober 2025, menghadirkan sukacita tersendiri bagi warga Rote yang datang menyaksikan dan menikmati langsung berbagai permainan yang dilengkapi dengan gemerlap cahaya pada setiap jenis wahana yang tersedia. Suasana malam itu terasa berbeda. Lapangan yang biasanya menjadi tempat latihan sepak bola, kini berubah menjadi ruang rekreasi terbuka penuh warna. Anak-anak berlarian, remaja berswafoto di bawah lampu kelap-kelip, sementara para orang tua menikmati jajanan lokal sambil bercengkerama. Semua larut dalam nuansa gembira yang sederhana, namun bermakna.
Berbagai wahana seperti bianglala mini, ombak banyu, kora-kora, komidi putar, dan rumah balon membuat warga dari anak-anak, remaja, pemuda, hingga orang tua ikut ambil bagian menikmati keseruan yang tersedia. Setiap sudut lapangan tampak hidup oleh warna dan tawa. Terdengar teriakan-teriakan bercampur antara rasa senang dan takut saat beberapa wahana mulai bergerak dan bergoyang begitu kencang, seolah para pengunjung sedang berada di lautan yang kapalnya dihantam gelombang besar. Namun di balik jeritan itu, ada kebahagiaan sederhana yang muncul dari keberanian mencoba, dari keceriaan bersama, dan dari rasa ingin kembali menjadi anak-anak untuk sejenak menikmati malam penuh warna di tanah Rote.
Hampir sebulan penuh, Lapangan Bola Christian Nehemia Dillak, SH menjelma menjadi ruang sukacita yang memancarkan kehidupan sosial warga Rote. Lapangan yang biasanya digunakan untuk berolahraga atau kegiatan formal kini berubah wajah menjadi tempat perjumpaan rakyat, di mana tawa dan kebahagiaan menggantikan teriakan kompetisi. Transformasi ruang publik ini menghadirkan suasana yang begitu hangat anak-anak berlarian bebas di bawah lampu warna-warni, remaja menikmati setiap wahana sambil mengabadikan momen, sementara para orang tua duduk santai berbagi cerita sambil mengawasi anak-anak mereka bermain.
Tampak dari wajah anak-anak yang tertawa hingga pandangan lembut para orang tua yang bersyukur, semua menandakan satu hal: bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu hadir dari kemewahan, melainkan dari perjumpaan dan rasa memiliki satu sama lain. Di tengah cahaya lampu dan tawa warga, kita belajar bahwa kebahagiaan sejati lahir dari kebersamaan. Dan ketika malam perlahan beranjak, meninggalkan kilau lampu yang mulai redup, ada harapan yang tetap menyala---bahwa semangat akan terus hidup, bahkan setelah panggung Rona-Rona usai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI