Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah menghela dunia masuki pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran masuki dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjaga Integritas Intelektual Sebagai Kompas Moral Guru

3 Oktober 2025   06:00 Diperbarui: 2 Oktober 2025   17:59 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input gambar: id.pngtree.com

Ketiga, ketaatan pada etika ilmu pengetahuan mendorong guru untuk selalu berpegang pada standar akademik saat menyusun materi ajar, memastikan materi tersebut relevan dengan perkembangan pengetahuan mutakhir, serta menghindari distorsi konsep.

Keempat, tanggung jawab akademik menuntut guru untuk senantiasa belajar dan meningkatkan kompetensi diri, sekaligus menumbuhkan semangat berpikir kritis, kreatif, dan mandiri pada diri siswa. Prinsip-prinsip ini menjadi fondasi kokoh bagi seorang guru agar tetap menjadi panutan dalam menjunjung tinggi nilai keilmuan dan kejujuran intelektual di tengah derasnya arus perubahan zaman.

Untuk menjaga dan menumbuhkan integritas intelektual memerlukan usaha berkelanjutan yang dimulai dari kesadaran pribadi setiap guru bahwa kejujuran adalah fondasi kehormatan profesi. Pertama, membiasakan diri bersikap jujur dalam segala hal, mulai dari penyusunan rencana pembelajaran, pembuatan materi ajar, hingga proses penilaian siswa. Kedua, perlu terus mengasah kemampuan literasi informasi agar dapat membedakan mana sumber yang valid dan bagaimana mengutipnya secara benar. Ketiga, penguatan regulasi di tingkat sekolah, seperti penerapan sistem dan pembinaan etik, yang berperan penting sebagai pengingat dan pengendali. Keempat, membangun budaya saling mengingatkan di antara rekan sejawat dapat menjadi benteng tambahan agar pelanggaran integritas intelektual tidak dianggap remeh. Kelima, menjadi teladan hidup bagi siswa dengan menunjukkan perilaku jujur, terbuka terhadap kritik, dan siap mengakui kekurangan untuk terus belajar.

Pada akhirnya, integritas intelektual harus terus dihayati sebagai kompas moral yang menuntun langkah setiap guru dalam mendidik dan membimbing generasi muda. Hanya dengan menjaga kejujuran dalam berpikir, berkata, dan bertindak, seorang guru layak menjadi teladan sejati bagi siswanya. Mari jadikan setiap tantangan sebagai peluang untuk terus berbenah, memperkuat komitmen etis, dan menanamkan nilai-nilai luhur ke dalam hati peserta didik.

Harapannya, para guru semakin menyadari betapa pentingnya menjaga integritas intelektual agar tetap menjadi teladan kejujuran dan tanggung jawab moral bagi siswa. Dengan begitu, pendidikan bukan hanya melahirkan insan cerdas, tetapi juga pribadi yang bermartabat dan berkarakter kuat. Dengan komitmen ini, kualitas pendidikan akan semakin bermutu dan kepercayaan masyarakat terhadap profesi guru pun semakin kokoh.(*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun