Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Memilih Jalur Politik Oposisi atau Koalisi

20 Februari 2024   05:05 Diperbarui: 20 Februari 2024   05:09 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

MEMILIH JALUR POLITIK OPOSISI ATAU KOALISI

*Oleh : Salmun Ndun,S.Pd. Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain -- Rote Ndao

Kita sebagai warga negara Indonesia baru saja menyelesaikan pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih presiden dan juga para wakilnya di DPD, DPR, dan DPRD.  Biasanya dalam sistem pemerintahan demokrasi pemilu, kita mendengar istilah koalisi dan oposisi. Konsep dasar oposisi dan koalisi dalam politik mencerminkan dinamika yang mendasari yakni upaya hubungan antarpartai politik dalam sebuah sistem politik. Koalisi biasanya dibentuk dalam periode tertentu dan bersifat fleksibel. Artinya, bisa berubah-ubah sesuai dengan dinamika politik dan oposisi biasanya merujuk pada kelompok partai politik yang berada di luar pemerintahan atau tidak memiliki mayoritas dalam lembaga legislatif.

Peran utama oposisi adalah untuk mengkritik kebijakan pemerintah, menyuarakan pandangan alternatif, dan memperjuangkan kepentingan kelompok atau masyarakat yang mereka wakili. Sedangkan oposisi sering kali menjadi penyeimbang kekuasaan yang penting, memastikan adanya kontrol dan keseimbangan dalam sistem politik serta mengawasi pemerintah agar tetap akuntabel menjalankan roda pemerintahan. Koalisi akan terbentuk ketika tidak ada satu partai pun yang memperoleh mayoritas mutlak dalam pemilu atau lembaga legislatif. Tujuan utama koalisi adalah untuk memperoleh kekuatan politik yang cukup untuk membentuk pemerintahan, menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, dan mewujudkan agenda-agenda bersama yang sesuai dengan kepentingan para anggotanya.

Pilihan Jalur Politik

Latar belakang pilihan jalur politik merupakan aspek penting dalam konteks memahami dinamika politik sebuah negara. Dalam setiap sistem politik, terdapat berbagai jalur yang dapat dipilih oleh partai politik atau kelompok politik untuk mencapai tujuan politik mereka. Oposisi dan koalisi merupakan dua jalur utama yang sering menjadi fokus perhatian dalam proses pembentukan kebijakan dan perubahan politik. Oposisi, yang seringkali terdiri dari partai-partai yang tidak memiliki mayoritas dalam lembaga legislatif atau yang berada di luar pemerintahan, memiliki peran kritis dalam memantau kinerja pemerintah, menyuarakan kepentingan masyarakat, dan memperkuat kontrol dan keseimbangan kekuasaan.

Di sisi lain, koalisi merupakan bentuk kerjasama antara partai-partai politik untuk membentuk pemerintahan atau mendukung pemerintahan yang sudah ada, dengan tujuan memperoleh kekuatan politik yang lebih besar dan mewujudkan agenda-agenda bersama. Pemilihan jalur politik, baik oposisi maupun koalisi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor termasuk ideologi politik, tujuan dan prioritas politik, serta strategi kekuasaan.

Pengenalan tentang peran oposisi dan koalisi dalam politik merupakan elemen kunci yang membentuk struktur politik suatu negara dan mempengaruhi jalannya pemerintahan serta pembuatan kebijakan. Oposisi bertanggung jawab untuk mengkritik kebijakan pemerintah, menyuarakan pendapat alternatif, dan memastikan akuntabilitas pemerintah terhadap rakyat. Di sisi lain, koalisi merupakan wadah kerjasama antara partai-partai politik untuk membentuk atau mendukung pemerintahan, dengan tujuan untuk memperoleh kekuatan politik yang lebih besar dan mengimplementasikan agenda-agenda politik bersama dengan melakukan negosiasi dan kompromi dalam proses pengambilan keputusan.

Faktor-faktor yang dapat memainkan peran kunci dalam menentukan arah strategis dan keputusan politik suatu partai atau kelompok politik antara lain : Pertama, Faktor ideologi Politik. Ideologi politik menjadi landasan utama dalam menentukan pilihan jalur politik. Partai atau kelompok politik akan cenderung memilih oposisi atau koalisi berdasarkan kesesuaian ideologi politik mereka dengan partai-partai lain yang potensial untuk berkolaborasi. Kedua, Faktor Tujuan dan Prioritas Politik. 

Pemilihan jalur politik juga dipengaruhi oleh tujuan dan prioritas politik yang ingin dicapai oleh partai atau kelompok politik tersebut. Apakah tujuan mereka lebih terfokus pada memperoleh kekuasaan politik, mewujudkan agenda spesifik, atau mempertahankan prinsip-prinsip tertentu akan memengaruhi keputusan mereka untuk menjadi bagian dari oposisi atau koalisi. 

Ketiga, Faktor Keadaan Politik dan Kondisi Kontekstual. Perubahan politik, pergeseran opini publik, atau krisis politik dapat mendorong partai politik untuk memilih jalur tertentu yang dianggap lebih sesuai dengan kondisi kontekstual yang ada. Keempat, Faktor Strategi Kekuasaan dan Konsolidasi Kekuatan. Pertimbangan strategis terkait dengan kekuasaan politik juga memainkan peran penting dalam pemilihan jalur politik. Partai politik akan mempertimbangkan keuntungan politik jangka panjang dan upaya konsolidasi kekuatan dalam memilih untuk menjadi oposisi atau koalisi. Kelima, Faktor Dinamika Internal Partai. Dinamika internal partai politik, termasuk keinginan anggota partai, rivalitas internal, dan struktur kepemimpinan, juga dapat memengaruhi keputusan terkait pilihan jalur politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun