Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Gunakan Hak Pilih: Pilihan Cerdas Mencerminkan Identitas

14 Februari 2024   05:19 Diperbarui: 14 Februari 2024   05:35 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

GUNAKAN HAK PILIH : PILIHAN CERDAS MENCERMINKAN IDENTITAS

*Oleh : Salmun Ndun,S.Pd. Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain -- Rote Ndao

Dasar judul tulisan ini diangkat dari sebuah ungkapan kalimat berbahasa Latin "Electio sapientis identitatem reflectit" yang secara harfiah berarti "Pilihan cerdas mencerminkan identitas." Pemaknaan dari kalimat ini adalah bahwa pilihan atau keputusan yang dibuat dengan bijaksana dan dipertimbangkan secara matang mencerminkan nilai-nilai, keyakinan, dan karakter dari individu yang membuatnya.

Dalam konteks ini, "electio sapientis" mengacu pada "pilihan cerdas" atau "keputusan yang bijaksana." Ini menunjukkan bahwa individu yang membuat keputusan untuk menjatuhkan pilihan hak suaranya tersebut telah mempertimbangkan berbagai faktor, menganalisis konsekuensi dari setiap pilihan yang tersedia, dan menetapkan keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Sementara itu, "identitatem reflectit" berarti "mencerminkan identitas." Ini menunjukkan bahwa pilihan atau keputusan tersebut tidak hanya didasarkan pada pertimbangan rasional atau praktis, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai, keyakinan, dan identitas yang mendasari dari individu tersebut.

Hak dan Tanggung Jawab

Setiap manusia memiliki hak dasar yang berlaku secara universal yang disebut dengan hak asasi manusia (HAM). Mengenai hak asasi, salah satunya tentang persamaan hak dalam memberikan suara pada saat pemilu. Di Indonesia, persamaan hak dalam memberikan suara telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, yang menjamin hak setiap warga negara untuk ikut serta dalam pemilu dengan cara memberikan suaranya. Tibanya hari pemungutan suara dalam sebuah pemilu merupakan momen penting dalam proses demokrasi yang harus dipahami secara mendalam oleh setiap warga negara.

Hari pemungutan suara tersebut merupakan titik puncak dari serangkaian tahapan yang mendahului meliputi persiapan, kampanye, dan diskusi politik. Memahami hari pemungutan suara bukan hanya soal mengetahui tanggal dan lokasi tempat kita memberikan suara, tetapi juga tentang memahami arti dan pentingnya partisipasi aktif dalam proses demokrasi. Hari pemungutan suara menandai kesempatan bagi setiap warga negara untuk menggunakan hak pilihnya. Ini adalah momen di mana suara kita dihitung dan menjadi bagian dari keputusan akhir dalam menentukan perwakilan politik.

Selanjutnya, memahami hari pemungutan suara juga berarti mengakui tanggung jawab moral dan kewajiban kita sebagai warga negara. Hak pilih bukanlah hanya hak yang diberikan kepada kita, tetapi juga merupakan tanggung jawab yang harus dipertahankan dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghargai hak pilih ini dengan menyuarakan pendapat kita secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Memahami Hak Pilih

Penggunaan hak pilih memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah politik dan sosial suatu negara. Melalui hak pilih, setiap individu memiliki kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya dan memilih calon atau partai yang mewakili nilai-nilai, kepentingan, dan visi mereka untuk masa depan negara. Tanpa partisipasi aktif dalam proses pemilihan, arah politik suatu negara bisa dipengaruhi oleh kelompok kepentingan tertentu atau elite politik, yang mungkin tidak selalu mewakili kebutuhan dan aspirasi masyarakat luas.

Hak pilih, dalam konteks demokrasi, adalah hak fundamental yang diberikan kepada setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam proses politik dengan memberikan suara mereka dalam pemilihan umum. Hak pilih bukanlah hanya hak legal, tetapi merupakan ekspresi dari hak asasi manusia yang mendasar. Sebagai hak fundamental, hak pilih juga meliputi hak untuk tidak dipaksa atau ditekan untuk memberikan suara, serta hak untuk memberikan suara tanpa diskriminasi atas dasar ras, agama, jenis kelamin, atau status sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun