Mohon tunggu...
SalmaSafira
SalmaSafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengusaha sukses

Membaca puisi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kajian Ilmu Hadis - Abadillah -

17 April 2024   21:01 Diperbarui: 17 April 2024   21:04 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam kajian ilmu hadis, salah satu disiplin yang menjadi konsen ulama hadis ialah pengetahuan tentang sahabat. Kajian tentang sahabat menjadi prioritas utama , karena mereka lah yang melakukan interaksi secara intens dengan nabi. Pun ketika para tabi'in melakukan studi secara mendalam terkait hadis Nabi, referensi mereka hanya bersumber dari sahabat. Karena memang semasa Nabi hidup dan menyampaikan hadisnya, secara umum para sahabat diberi notice oleh Nabi ,untuk tidak mencatatnya. Nabi khawatir jika penulisan hadis ini tersisip d idalam proses penulisan wahyu Al-Qur'an.
Dalam era sahabat ini, muncul beberapa istilah tentang kategorisasi sahabat. Semua istilah ini menggambarkan keagungan dan keistimewaan para sahabat. Diantara istilah tersebut, mencuat istilah atau sebutan abadilah.
Abadilah merupakan nama laqob yang ditujukan kepada empat sahabat yang memiliki kesamaan nama. Pada nama sahabat ini, ada diksi kata Abdulloh atau Abdillah. Yang berarti hamba Allah. Dalam kajian gramatika bahasa arab, lafadz abadilah merupakan manhuth (singkatan) dari abdala' kemudian dijadikan plural menjadi abadilah.
: : " . : ".   : " : "

Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya " man hum abadilah (Siapa abadilah itu ?) " . Beliau menjawab : " mereka adalah Abdullah bin Abbas , Abdulloh bin Umar, Abdullah bin Zubair , dan Abdullah bin Amr bin ash ". Lalu beliau ditanya lagi " lalu bagaimana dengan Abdullah bin Mas'ud "  tukas beliau : " Abdullah bin Mas'ud bukan termasuk abadilah ".
Imam Baihaqi menafsiri pernyataan ini. Dikatakan bahwa Sabahat Abdullah bin Mas'ud bukan termasuk abadilah karena beliau wafat lebih dulu ketimbang mereka. Empat sahabat abadilah ini merupakan shigooru ash-sahabat (generasi sahabat muda) yang semasa hidupnya sering dimintai fatwa dan dijadikan rujukan para sahabat dan tabi'in. Dikatakan "hadza qoulu abadilah " ketika keempatnya ini bersepakat atas suatu perkara(Syuhbah, Muhammad: 517).
Para ulama memperkirakan ada dua ratus dua puluh sahabat yang memiliki nama Abdullah atau Abdillah. Alasan apa yang melatarbelakangi sebutan abadilah terbatas hanya pada empat sahabat di atas. Sekurang-kurangnya ada dua sebab.
Pertama, mereka merupakan shigorus ash-sahabat (generasi sahabat muda) yang hidup dalam masa yang sama.
Kedua, mereka merupakan sahabat agung yang faqih , mereka memiliki ilmu diatas rata-rata para sahabat pada umumnya. Mereka dikarunia usia yang panjang , sehingga mereka mampu menyebarkan keilmuwan nya pada generasi generasi setelahnya (tabi'in).

Berikut merupakan biografi singkat sahabat abadilah :
Abdullah bin Abbas ra.
 Beliau lahir di tahun 619 M dan wafat di tahun 687 M. Beliau termasuk sahabat agung yang memiliki gelar turjumanul quran (penjelas /mufassir Al-Qur'an). Beliau juga menjadi imam para mufasir.

Selain sebagai sepupu Nabi sendiri, Abdullah bin Abbas selalu ada untuk membantu Nabi dengan menyiapkan air untuk wudhu dan menemaninya dalam perjalanannya. Kemanapun Nabi  pergi, Abdullah bin Abbas selalu ada bersamanya.
Hubungan yang kuat ini menjadikan Abdullah bin Abbas ra. sebagai salah satu deretan dokumenter hadis terbanyak. Beiau berhasil mencatat sekitar 1660 hadits dari ingatannya. Tidak hanya itu, Nabi juga secara khusus mendoakan Abdullah bin Abbas agar dianugerahi pemahaman yang mendalam tentang agama dan hikmah.

"Ya Allah, berikan dia (Abdullah Ibn Abbas) pemahaman dalam agama dan ajarkan dia interpretasi yang tepat (Al-qur'an)." (HR. Ahmad)
Setelah Nabi SAW. wafat, Abdullah bin Abbas mencari sahabat yang lebih tua yang mengetahui hadits yang tidak dia ketahui dan kemudian memverifikasi dengan Sahabat lain untuk memastikan keasliannya.

Seiring bertambahnya usia, orang-orang datang ke kediamanAbdullah bin Abbas di mana kelasnya diselenggarakan secara aktif. Dia tumbuh dalam ilmu sehingga senantiasa dicari oleh para sahabat untuk mengetahui pemikirannya, termasuk Umar ra. selama pemerintahannya sebagai Khalifah.
Abdullah bin Umar ra.
Beliau lahir ditahun 610 M. Ayahnya adalah sabahat agung Umar bin Khattab. Beliau wafat sekitar tahun 73 H. Dalam artian, beliau hidup  60 tahun setelah nabi wafat.
Sebuah ungkapan dari ulama Islam menyebut:
"Sungguh, pengetahuan adalah pohon dan perbuatan adalah buahnya, dan seseorang tidak dianggap sebagai seorang terpelajar yang tidak bertindak berdasarkan ilmunya."(Al-Khateeb Al-Baghdadi).
Benar, pengetahuan hanya menghasilkan buah ketika kita mengamalkannya, apakah itu berarti mencoba mengubah aspek tertentu dari diri kita atau mungkin bahkan sesuatu yang kecil dan sederhana seperti tersenyum kepada orang-orang di sekitar kita. Hanya dengan begitu si pencari akan mendapat manfaat darinya, dan ilmu itu bermanfaat bagi orang lain.
Abdullah bin Umar ra. adalah contoh yang baik dari seseorang yang bertindak berdasarkan ilmunya. Dia adalah putra Umar bin Khattab sang khalifah kedua. Abdullah bin Umar juga salah satu perawi hadis yang terkemuka karena keterikatan dan cintanya yang kuat kepada Nabi SAW. Selama hidupnya, Abdullah Ibn Umar mencatat sekitar 2.630 hadits.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun