Mohon tunggu...
Salman Faris
Salman Faris Mohon Tunggu... Blogger, Vlogger

Suka menulis di blog www.salmanbiroe.com, Love to travel around the World www.bluepackerid.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Dari Tradisional ke Digital : Transformasi Bisnis Properti Bersama Indibiz

24 Agustus 2025   19:41 Diperbarui: 24 Agustus 2025   19:41 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Unsplash.com

Dunia properti pernah begitu identik dengan cara-cara konvensional. Agen sibuk membagikan brosur di pusat perbelanjaan, menempelkan spanduk berukuran besar di pinggir jalan, atau memasang iklan cetak di surat kabar lokal. Strategi itu memang sempat berhasil, tetapi memiliki banyak keterbatasan. Informasi yang diterima calon pembeli tidak lengkap, jangkauan promosi hanya terbatas di satu area, dan proses komunikasi sering kali berjalan lambat.

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan konsumen ikut berubah. Mereka ingin informasi cepat, akurat, dan mudah diakses. Inilah yang mendorong industri properti untuk melakukan lompatan besar: beralih ke pemasaran digital. Saat ini, hampir semua agen atau pengembang sudah akrab dengan media sosial, situs properti, hingga marketplace online. Calon pembeli dari luar kota bahkan luar negeri bisa melihat rumah idaman tanpa perlu datang langsung.

Tren ini menghadirkan pengalaman baru yang jauh lebih kaya. Teknologi memungkinkan tur virtual, video interaktif, hingga simulasi interior yang bisa diubah sesuai selera. Jika dulu calon pembeli hanya mengandalkan brosur tipis atau maket sederhana, kini mereka bisa "berjalan" di dalam rumah dengan bantuan layar ponsel atau laptop. Proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan transparan, sekaligus meningkatkan rasa percaya terhadap properti yang ditawarkan.

Namun di balik semua kemudahan itu, tantangan baru ikut hadir. Dengan jangkauan yang semakin luas, pengelolaan properti juga semakin kompleks. Di sinilah digitalisasi tidak hanya berhenti pada pemasaran, tetapi harus merambah ke manajemen operasional agar bisnis tetap solid dan efisien.

Indibiz Property: Menjawab Tantangan Pengelolaan Modern

Pemasaran digital yang gencar memang membuka pintu bagi lebih banyak konsumen, tetapi apa artinya jika operasional internal masih berjalan lambat dan manual? Catatan keuangan yang tercecer, data penyewa yang tidak terorganisir, serta jadwal pemeliharaan yang sering terlewat bisa menjadi hambatan serius. Banyak pengelola properti yang akhirnya kewalahan, meski jumlah calon konsumen meningkat berkat strategi digital.

Di sinilah Indibiz Property hadir membawa solusi. Melalui platform TOMPS Manajemen Gedung, seluruh proses pengelolaan bisa dijalankan secara digital dalam satu sistem terpadu. Fitur-fiturnya mencakup pemantauan fasilitas, pencatatan data penghuni, pengelolaan keuangan, hingga jadwal perawatan gedung yang bisa diakses secara real time.

Bayangkan seorang pengelola gedung apartemen. Dulu ia harus membuka banyak buku catatan, spreadsheet, bahkan menumpuk dokumen kertas hanya untuk memastikan semua data penghuni lengkap. Sekarang, cukup dengan satu platform, semua informasi tersaji rapi dan mudah dicari. Jika ada penghuni yang menyampaikan keluhan, tim teknis dapat segera menerima notifikasi dan menindaklanjutinya tanpa menunggu berhari-hari.

Efeknya langsung terasa. Tim internal lebih fokus karena tidak terbebani pekerjaan administratif yang repetitif. Proses kerja menjadi efisien, transparan, dan minim kesalahan. Sementara itu, penghuni merasakan layanan yang jauh lebih responsif. Keluhan cepat ditangani, informasi tagihan jelas, dan kenyamanan meningkat.

Lebih dari sekadar kemudahan, digitalisasi pengelolaan properti ini juga menjaga nilai aset tetap tinggi. Properti yang dikelola dengan sistem modern terlihat lebih profesional di mata konsumen. Hal ini memberikan daya tarik lebih bagi calon penyewa maupun pembeli, sekaligus meningkatkan reputasi pemilik usaha.

Indibiz Property pada akhirnya tidak hanya membantu bisnis bertahan, tetapi juga membuatnya berkembang lebih cepat. Kombinasi antara pemasaran digital yang menjaring konsumen luas dengan pengelolaan operasional yang efisien menjadikan bisnis properti lebih kompetitif di tengah persaingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun