Mohon tunggu...
Salma Nasywa
Salma Nasywa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yuhuhehe

Mahasiswa baru UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Fakultas Ekonomi Program Studi Perbankan Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Roda Kehidupan

29 Mei 2022   09:49 Diperbarui: 29 Mei 2022   09:51 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halooooo, kembali lagi dengan akuu disini aku akan menceritakan tentang lika -- liku hidup, kunci keberhasilan tidak jauh dari 3 kata yaitu ikhtiar, tawakkal, dan istiqomah. Mengapa? Yang pertama kita harus berikhtiar berusaha untuk melakukan apa yang harus dicapai ikhtiar disini bukan hanya berusaha secara duniawi seperti contohnya bekerja maupun belajar tetapi juga diiringi dengan doa karena hakikatnya usaha tanpa doa sombong dan doa tanpa usaha bohong. Jadi pengertian ikhtiar disini tidak hanya berusaha lalu pasrah begitu saja tetapi juga perlu adanya permohonan kepada sang maha pemberi segalanya.

Jika ada pertanyaan bagaimana jika kita sudah berusaha mati -- matian bekerja untuk keluarga lalu sholat malam sunnah -- sunnah tak pernah terlewatkan amalan -- amalan doa -- doa pun tak pernah berhenti tetapi mengapa kehidupanku begini -- begibi saja? Cukup kalian ketahui bahwa Allah SWT akan memberika apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan, mungkin di keadaan seperti itu Allah SWT masih ingin melihat kita berusaha dan terus mengingat-Nya siapa yang tahu jika kita diberikan keberhasilan dan kepuasan yang berlimpah kita akan lupa segalanya. Atau mungkin bisa jadi karena jika apa yang kita inginkan langsung terkabulkan, siapa sangka bahkan itu akan memberikan dampak yang buruk, jadi tetaplah terus berusaha dan berdoa ingat Allah SWT pasti tidak akan membiarkan hambanya yang sungguh -- sungguh.

Lalu yang kedua yaitu tawakkal, arti tawakkal sendiri yaitu berserah diri atau singkatnya yaitu pasrah. Pasrah disini bukan berarti putus asa kemudian beranggapan ah yasudahlah, namun pasrah atau berserah diri disini dalam artian menerima apa adanya apa yang sudah diikhtiarkan kita harus menerima dengan lapang dada dan menerima konsekuensi dengan ikhlas bagaimanapun hasilnya. Seperti contoh ketika akan tes utbk kita setelah belajar dengan matang lalu berusaha berdoa tak pernah terlewatkan dan ketika sudah waktunya diuji lalu selesai tugas kita yaitu menunggu hasil dengan sepenuh hati diserahkan kepada Allah SWT karena Allah SWT yang lebih tau apa yang terbaik untuk kita disamping kita menunggu hasilnya kita juga harus terus berdoa.

Nah lanjut yang ketiga yaitu istiqomah, istiqomah atau nama gampangnya adalah konsisten. Apapun itu yang akan kita kerjakan kita harus konsisten dan sungguh -- sungguh, jangan mudah putus asa. Allah SWT akan lebih suka melihat hambanya yang istiqomah, istiqomah disini bukan berarti harus berusaha keras setiap waktu tetapi apapun itu yang sudah dilakukan tetapi konsisten dan tidak plin -- plan Allah SWT akan menyukainya dibanding berusaha keras setai pagi sampai malam tidak peduli apapun itu tetap dilakukan tetapi hanya sesekali dua kali sama saja.

Diatas adalah gambaran bahwa jika kita ingin apa yang disemogakan tersemogakan kita juga harus memberikan bentuk keseriusan kita. Kehidupan di dunia tidak semua selalu sesuai keinginan, terkadang kita diatas terkadang juga di bawah. Begitulah hidup dan roda akan terus berputar, selagi kita masih bisa merasakan kecukupan dan kebutuhan terpenuhkan bersyukurlah. Jika kita berada di titik paling bawah, jangan lihat ke atas tapi lihatlah ke bawah. Masih ada orang diluar sana yang lebih susah banting tulang demi sesuap nasi dan senyum keluarganya.

Oke setelah ini aku akan menjelaskan sedikit tentang kehidupan laki -- laki tua yang rumahnya tidak jauh dari rumah nenekku, sebut saja namanya Lek Jen. Lek Jen hidup dengan adiknya perempuan tetapi dikurung sendiri di dalam kamarnya, aku tidak pernah tau bagaimana wujudnya karena memang tidak pernah keluar sama sekali. Cerita tentang Lek Jen ini juga sudah viral di desa nenekku, karena memang kehidupan Lek Jen yang penuh misterius sekali. Kata orang -- orang sekitar adik perempuannya dikurung karena memang agak terjadi gangguan mental mungkin hal itu bagi Lek Jen adalah jalan yang baik karena pikirnya agar tidak mengganggu warga sekitar.

Rumahnya adalah bangunan lama, terdapat sumur dan kamar mandi di luar rumah. Rumahnya dikelilingi kebun yang terdapat banyak sekali pepohonan. Lek Jen hidup tanpa bekerja ia biasanya hanya duduk -- duduk di depan rumahnya dan kadang sesekali aku melihat sedang mencabut rumputnya dengan arit. Bertahun -- tahun aku hidup di Jombang aku belum tahu jawaban dari misteri Lek Jen bagaimana ia bisa bertahan hidup bagaimana ia makan sehari -- hari bagaimana ia biasa mencuci bajunya bagaimana ia merawat adik perempuannya itu dengan posisi dikurung dikerangkeng bagaimana jika adik peremmpuannya buang air kecil atau buang air besar lalu darimana uang yang didapatkan untuk membayar listrik atau lainnya jika ia tidak bekerja?

Pertanyaan itu dan masih banyak lagi masih terngiang di kepalaku jika aku melewati rumahnya, bahkan aku juga sempat bertanya kepada mama yang memang dari kecil disitu namun katanya mamapun tidak tahu tentang hal itu. Tetapi mama masih sempat tahu dengan adik perempuannya dulu belum dikurung memang katanya agak meresahkan dan beritanya sekarang adik perempuannya meninggal dunia. Disini aku hanya bisa berdoa untuk Lek Jen agar selalu diberi kesehatan mungkin ada cerita di masa lalunya yang menjadikan semua ini misteri. kita semua tidak tahu dan hanya bisa berandai -- andai semoga cerita ini bisa memotivasi kita untuk lebih bersyukur walaupun ekonomi finansial kita kadang tidak sesuai dengan keinginan alangkah tetaplah berterima kasih karena masih diberi kebahagiaan dengan mempunyai keluarga lengkap yang selalu mensuport yang terbaik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun