Dari Nuklir ke Rudal: Awal Mula Iran-Serang-Israel
Beberapa pekan terakhir, konflik Iran vs Israel meledak jadi headline global. Diawali oleh serangan udara "mengejutkan" dari Israel ke Teheran, ledakan domino langsung terjadi dari kedua pihak.
Awal Serangan – 12–13 Juni 2025
Israel meluncurkan Operasi “Rising Lion” pada malam 12 Juni 2025, menarget fasilitas nuklir Iran seperti Natanz dan Fordow, juga kantor komando militer dan ilmuwan inti program nuklir. Menurut data Wikipedia, serangan ini mematikan: ratusan personel IRGC dan ilmuwan nuklir tewas, pabrik uranium pun hancur
Balasan Iran – 14–15 Juni
Iran merespons tepat pada 14 Juni – mengerahkan drone dan rudal balistik “True Promise III” ke Israel, menyasar kota besar seperti Tel Aviv, Haifa, Yerusalem, bahkan Bat Yam. Meski sistem pertahanan Iron Dome & Arrow Israel sanggup mencegat sebagian, beberapa rudal berhasil tembus dan menyebabkan kerusakan serta korban sipil
Eskalasi Lanjutan
- 15–16 Juni: Serangan balik Israel berlanjut ke fasilitas energi, kilang, dan depot gas di Iran selatan seperti South Pars
- 16 Juni: Serangan udara menghantam kompleks nuklir (Natanz, Isfahan) serta fasilitas media militer IRIB
- 17 Juni ke depan: Kedua negara tak henti saling bombardir—rudal, drone, & bom terus digelontorkan
Sejarah Panjang di Baliknya
Walau serangan udara terbuka baru kali ini, konflik Iran–Israel sejatinya umurnya sudah tua banget:
- Sebelum 1979: Iran di bawah Shah Pahlavi punya hubungan baik dengan Israel—kerja sama militer & energi berjalan lancar
- Revolusi Islam 1979: Ayatollah Khomeini menggulung rezim pro-Barat. Iran kemudian sebut AS sebagai “Setan Besar” dan Israel sebagai “Setan Kecil.” Kedubes Israel di Teheran ditutup, diubah jadi kantor Palestina
- 2000-an hingga 2020-an: Serangkaian operasi rahasia pelan-pelan digulirkan: virus Stuxnet, pembunuhan ilmuwan nuklir seperti Fakhrizadeh (2021), dan komandan IRGC
- Awal 2020-an: Dialog nuklir global (JCPOA) gagal, Iran mulai obral fasilitas nuklir—ini menjadi pemicu langsung konflik terbuka .
Analisis Santai: Kenapa Ini Semua Bisa Terjadi?
- Visi Israel: Mereka merasa ambisi nuklir Iran sudah di garis batas, bahkan status “ancaman eksistensial” buat keamanan Yahudi. Serangan 12 Juni adalah “langkah preventif”
- Aksi Balasan Iran: Tak mau diam—serangannya sengaja masif, menarget peradaban sipil (kota besar), nuklir & militer Israel.
- Konflik Sudut Gelap (Proksi): Negara-negara seperti Suriah, Lebanon, Yaman juga terlibat, dukung-mendukung lewat proxy groups seperti Hezbullah & Houthi