Mohon tunggu...
Salman Alfarisi
Salman Alfarisi Mohon Tunggu... -

Integritas dan terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sadarkah SDM (Petugas) BPJS di Rumah Sakit?

25 Juni 2014   21:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:57 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan sumber daya alam, itulah sebabnya Indonesia menjadi hal yang menarik diperbincang oleh bangsa sendiri maupun bangsa lain. seiring dengan perkembangan zaman Indonesia kerap kali dilanda masalah-masalah yang bermunculan satu persatu mulai dari bencana alam, kriminalisme dan wabah penyakit. Isu yang paling tersorot adalah masalah kesehatan nasional yang terkait dengan pelaksanaan BPJS di rumah sakit. Masalah kesehatan yang dihadapi bangsa kita sekarang adalah pelayanan kesehatan yang buruk, serta profesionalisme petugas kesehatan yang kurang baik menimbulkan kesan diksriminatif terhadap pasien BPJS, kondisi ini membuat masyarakat kebingungan kemana lagi mereka harus berobat jika banyak rumah sakit yang masih kurang ramah dan tidak sedikit pasien BPJS mendapatkan penolakan. Padahal BPJS secara tegas menyatakan bahwa BPJS yang dibentuk adalah badan hukum publik yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS).

Permasalahan BPJS sering kali dirasakan oleh mereka yang berstatus ekonomi rendah hal ini karena seringnya mendapat perlakuan yang kurang baik dari petugas kesehatan di rumah sakit bahkan tidak jarang mereka di lantarkan begitu saja dan hanya sekedar diobatai tanpa adanya perhatian yang lebih dari petugas kesehatan belum lagi banyak pasien BPJS dibiarkan mengantri berlama-lama untuk mendapatkan obat. Seperti yang dilansir oleh REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Banyaknya laporan dan pengaduan keluarga pasien program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Julian Noor, Selasa (4/3). mengatakan, Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang diberikan BPJS tidak sesuai dengan cara berobat kalangan elit. Mereka yang berada di golongan ini tidak akan terima harus bersusah payah mengantri di rumah sakit. Apalagi berobat ke Puskesmas atau Klinik, Julian juga mengatakan bahwa fasilitas BPJS sebenarnya hanya cocok dengab masyarakat menengah ke bawah. Sebab mereka tidak akan memikirkan mengenai pelayanan karena gratis. Akan sangat berbeda bagi masyarakat menengah ke bawah yang berpendidikan. "Pemerintah harus memikirkan dampak yang satu ini," kata Julian.

Rumah Sakit merupakan ujung tombak dalam mewujudkan keberhasilan Sistem Kesehatan Nasional, dan itu hanya akan tercapai jika sitem dan sumberdaya manusia (SDM) di Rumah Sakit dikelola dengan manajemen yang baik. Perlakuan yang baik serta keramahan petugas di rumah sakit harus benar-benar dilaksanakan serta tidak pandang bulu siapapun yang mereka hadapi semuanya memiliki kesamaan hak yang tidak mesti dibeda-bedakan.

Rumah sakit dikatakan baik tidak hanya dinilai pada kelengkapan fasilitas-fasilitas yang memadai akan tetapi juga keramahan dan ketanggapan petugas terhadap pelayanan kesehatan khusunya penerapan BPJS di Rumah sakit. SDM yang tanggap, cepat serta profesionalisme dalam setiap tindakan akan sangat membantu mewujudkan keberhasilan sistem kesehatan nasional dengan begitu masyarakat akan sangat terbantu dan tidak lagi mengalami kebingungan saat hendak menggunakan layanan di rumah sakit. Sudah saatnya Rumah Sakit menerapkan sitem rekrutmen SDM yang berkualitas dan benar-benar sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan, hindari segala bentuk kecurangan-kecurangan yang memungkinkan dapat terjadi, misalkan ;  Rekrutmen SDM seenaknya saja asal satu keluarga, asal satu daerah tanpa mempertimbangkan kompetisi serta kemampuan yang dimilikinya, sehingga jika ini terjadi maka yang ada Rumah Sakit tidak akan mengalami perkembangan justru terpuruk dan berakibat pada sikap individualisme SDM yang beriontasi pada materi bukan pada pelayanan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.

Dalam meningkatkan profesionalisme SDM di rumah sakit, penulis menyarankan agar perlunya menanamkan nilai-nilai luhur agama dan budaya kepada SDM di Rumah Sakit serta menanamkan karakter jiwa sosial dan rasa tanggungjawab antar sesama sehingga tidak ada lagi sikap dan perilaku petugas yang kurang profesional sehingga terkesan diskriminasi terhadap pasien yang menggunakan BPJS. Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan dan terjun langsung ke lapangan menyaksikan bagaimana pelaksanaan BPJS, sudahkah dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia ? atau hanya dinikmati segelintir orang saja ? Perhatian dan rasa tanggungjawab Pemerintah juga menjadi kunci berhasilnya sitem kesehatan nasional. Pelatihan-pelatihan serta penunjang lain yang berkaitan dengan BPJS dan cara penerapannya menjadi satu kesatuan yang tetap harus diberikan kepada petugas (SDM) di Rumah sakit agar nilai-nilai profesionalisme SDM dalam menjalankan tugasnya melayani pasien BPJS di Rumah Sakit dapat terlaksana dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun