Mohon tunggu...
Salma WahyuMaharani
Salma WahyuMaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/Universitas Diponegoro

Mahasiswa perencanaan wilayah dan kota, Universitas Diponegoro yang telah melaksanakan KKN. Tergabung dalam KKN Tim I Universitas Diponegoro dan mengabdikan diri di Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali selama 35 hari.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Desa Blumbang: Membangun Ekonomi Lokal Menuju Masa Depan Berkilau!

12 Februari 2024   19:53 Diperbarui: 12 Februari 2024   19:56 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Blumbang, Kecamatan Klego (22/01/2024) Setiap desa tentunya memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk membangkitkan perekonomian desa. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk memberdayakan potensi desa adalah dengan pengembangan ekonomi lokal. 

Pengembangan ekonomi lokal (PEL) merupakan proses dimana masyarakat, pemerintah lokal, dan pihak swasta bekerjasama menciptakan kondisi ekonomi yang lebih baik dan menciptakan lapangan kerjam dengan tujuan membangun kemampuan perekonomian di tingkat lokal yang berkelanjutan sebagai upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih baik.

Salma Wahyu Maharani, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim I memberikan sosialisasi kepada ibu-ibu PKK sebagai salah satu pelaku pengembangan ekonomi lokal Desa Blumbang yang dilaksanakan pada hari Senin, 22 Januari 2024. 

Sosialisasi mengenai pengembangan ekonomi lokal Desa Blumbang dilakukan agar dapat memberikan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait pentingnya mengenali potensi dan permasalahan lokal (desa). Pemahaman potensi dan permasalahan lokal ini akan dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan perekonomian lokal sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Penulis
Penulis

Salah satu potensi lokal yang menjadi unggulan di Desa Blumbang adalah bir secang. Akan tetapi yang menjadi masalah dalam pengembangan potensi bir secang tersebut adalah berkurangnya jumlah pohon secang dan berkurangnya minat masyarakat untuk mengolah secang. Berdasarkan potensi dan masalah tersebut dalam sosialisasi yang dilakukan, mahasiswa KKN Undip memberikan contoh penerapan konsep pengembangan industri secang dengan cara penanaman, pemanfaatan dan pemeliharan. 

Contoh lainnya yang diberikan dalam sistem PEL Desa Blumbang adalah dengan pemberian nilai tambah baik pada produk maupun kemasannya. Pemberian nilai tambah ini dilakukan dengan menginovasi secang menjadi minuman siap minum, teh secang, dan secang instan. Selain contoh penerapan analisis PEL, ibu-ibu PKK selaku audience juga dijelaskan bagaimana melakukan monitoring dan evaluasi keberjalanan program agar program yang dilakukan dapat terus mengalami peningkatan.

Pada pelaksanaan sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN Undip turut memberikan kesempatan kepada ibu-ibu PKK untuk bertanya, berdiskusi dan berbagi pengalaman. Respons positif diberikan oleh ibu-ibu PKK, dimana mereka membagikan pengalaman mereka terkait kesulitan atau hambatan mereka dalam membuat inovasi produk dan kemasan serta pemasaran hasil produk.

Penulis: Salma Wahyu Maharani_Fakultas Teknik_Perencanaan Wilayah dan Kota_Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan:

Zaki Ainul Fadli, S.S., H. Hum.

NPPU: H.7.197806162018071001

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun