Mohon tunggu...
Salma Faiqah Anggraeni
Salma Faiqah Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030071

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030071

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Setop Menunda Pekerjaan, Lawanlah Rasa Malasmu

26 Juni 2021   17:13 Diperbarui: 26 Juni 2021   17:38 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Orang Mengantuk (sumber: shrm.org)

Pernah gak sih sebelum tidur kamu kepikiran sama tugas yang masih numpuk, padahal awalnya kamu udah memiliki niat buat ngerjain semua itu. Tapi semua niatmu hilang seketika gara-gara ada aja yang jadi distraksi, entah notif handphone, youtube, atau membuka sosial media lainnya. Awalnya kamu berpikir "Gapapa ngecek bentar" ehh lama-lama keterusan sampai malas untuk ngerjain hal yang sebenarnya udah kamu niati.

Karena malas kamu jadi menunda-nunda terus pekerjaan yang harus dikerjain, walaupun dalam hati kamu ngerasa ngga nyaman karena kamu tahu tugas itu harus dikerjain, kamu tetep aja nggak melakukan hal tersebut.

Akhirnya kerjaan itu jadi nggak selesai-selesai dan dikerjain ketika sudah mepet deadline, atau biasanya disebut 'SKS, Sistem Kebut Semalam'. Saat kamu mengerjakan dengan waktu yang mepet, kamu akan merasa stress dan menyesal, "Kenapa nggak ngerjain dari awal aja ya". Tapi walaupun kamu udah berkali-kali mengalami hal itu, kamu masih aja mengulang hal yang sama. Apakah kamu mau terjebak dalam lingkaran setan yang sama? Siapa yang mau sih!

Kira-kira hal apa saja yang bisa bikin kamu terus-terusan menunda pekerjaan? Meskipun kamu sendiri tahu bahwa hal tersebut salah.

Sebelumnya kamu perlu tahu, fenomena menunda pekerjaan biasa dikenal dengan istilah prokrastinasi. Prokrastinasi adalah tingkah laku menunda pekerjaan yang seseorang lakukan, bahkan ketika dia tidak perlu melakukan itu.  Seseorang bisa dianggap prokras kalau seseorang itu menunda pekerjaan karena alasan yang tidak penting. Misalnya karena main game, membuka sosial media, atau menonton televisi. Padahal tidak ada pekerjaan lain yang mendesak, namun dia tetap menunda-nunda.

Biasanya, prokrastinasi dapat terjadi karena terdapat hal yang men-demotivasi atau mengganggu motivasi kamu. Kebanyakan orang menganggap masalah prokrastinasi didasarkan karena niat atau tidak niat, padahal hal yang memuculkan sifat demotivasi itu bermacam-macam. Misalnya kamu baru lelah, memiliki emosi negative, memiliki masalah lain, atau mungkin karena kamu tidak memiliki ketertarikan di hal itu. Demotivasi ini akkan semakin bertambah jika reward atau penghargaan yang bakal kamu dapatkan masih jauh atau tidak mudah untuk digapai. Jika kamu sudah ternganggu dengan banyak faktor ini, kamu akan lebih susah untuk mengatur diri dan akhirnya jadi menunda-nunda pekerjaan.

Jadi gimana caranya untuk mengatasi faktor demotivasi ini?

Pertama-tama, kamu harus paham akar masalah dari masalah prokras yang kamu alami. Akar masalah yang berbeda akan punya solusi yang berbeda. Renungi dulu alasan kenapa kamu menjadi prokras.  Apakah kamu prokras karena capek karena kurang tidur, atau lagi stress, atau kamu memiliki overthinking yang tinggi sehingga kamu merasa overhelmed dengan tugas yang menumpuk.

Jika kamu merasa sudah tahu alasannya, cobalah cari solusi yang sesuai dengan masalahmu tersebut. Misalnya, kalau kamu prokras karena gampang terdistraksi, kamu bisa menghapus aplikasi itu untuk sesaat. Kalau kamu merasa kurang motivasi, kamu bisa menentukan tujuan yang spesifik dan baik. Pikirkan dan tulis goals yang ingin kamu capai setidaknya dalam waktu dekat ini. Kamu dapat menuliskan goals-mu pada post-it lalu kamu tempel di tembok dekat meja belajar atau dekat kasurmu. Hal ini bertujuan untuk mengingatkanmu mengenai tujuan-tujuan yang ingin kamu capai.

Kalau kamu sudah mengetahui masalah dan tujuan-tujuanmu. Selanjutnya kamu bisa memecahkan tujuanmu dalam tugas-tugas kecil. Misalnya kamu memberi reward setiap kali kamu berhasil menyelesaikan tugas-tugasmumu. Berikan dirimu berbagai bentuk self reward seperti waktu istirahat, membeli makanan kesukaanmu atau melakukan hal yang kamu suka. Tapi perlu diingat, berilah dirimu self reward secukupnya. Jangan sampai kamu menutup kemalasanmu dengan embel-embel self reward. Jika dirasa sudah cukup, lanjutkanlah tugas-tugasmu yang perlu untuk dikerjakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun