Mohon tunggu...
SALMA DARAPUSPITA
SALMA DARAPUSPITA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Ekonomi Syariah IPB University

Saya suka menonton film dokumenter dan tertarik pada bidang ekonomi, sosial, dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Al-Quran dan Hadits sebagai Pedoman Pengentasan Kemiskinan

17 Maret 2023   20:14 Diperbarui: 17 Maret 2023   20:20 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya : "Binasalah orang yang berlebihan" Tiga kali Rasulullah menyebutkan hadits ini baik sebagai berita tentang kehancuran untuk mereka ataupun sebagai doa  kehancuran bagi mereka" (HR. Muslim). Berdasarkan hadits-hadits yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Islam menghendaki konsumsi yang wajar sesuai kebutuhan manusia baik dari segi kualitas maupun kuantitas demi terwujudnya pola atau cara membelanjakan harta secara efektif dan efisien. 

3.Pemberdayaan Keuangan Sosial Islam. 

Pengembangan sektor keuangan sosial Islam yang meliputi zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf) sangat efektif dalam meminimalisir masalah kesenjangan ekonomi, kemiskinan dan tingkat kesejahteraan di masyarakat.  Zakat termasuk salah satu rukun Islam dan merupakan kewajiban bagi seorang muslim yang telah memenuhi syarat. Membayar zakat sebagai bentuk ketaatan dan rasa syukur seorang hamba.  Hadits yang diriwayatkan oleh Umar r.a bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: 

Artinya : "Islam dibangun di atas lima perkara: syahadat bahwa tidak ada Rabb yang haq selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan haji ke Baitullah bagi siapa yang mampu". (Muttafaqun alaihi) Membayat zakat juga sebagai wujud solidaritas seorang muslim terhadap muslim lainnya yang membutuhkan pertolongan. Sebagaimana Rasullah bersabda: Artinya : "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam sikap saling menyayangi, mengasihi dan melindungi adalah seperti jasad yang satu, bila ada satu anggota jasad yang sakit maka anggota lainnya akan ikut merasakannya dengan tidak tidur dan demam." (HR. Muslim) 

KESIMPULAN

Miskin merupakan orang yang tidak dapat memperoleh sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun ia telah bekerja dan berusaha. Penyebab kemiskinan menurut Al-qur'an berbeda dengan pandangan analisis para pakar sosial yaitu kemiskinan disebabkan oleh terbatasnya sumber daya. Al-Qur'an telah menjelaskan bahwa Allah SWT telah memberikan segala fasilitas yang mencukupi untuk kebutuhan hidup manusia, dan menjadikan bumi ini mudah untuk dimanfaatkan oleh manusia (QS. Al-Mulk: 15). 

Faktor penyebab kemiskinan menurut Al-qur'an meliputi : sifat malas (QS. al-Nisa: 142 dan al-Taubah: 45), sifat boros surat (QS al-Isra: 26-27, dan Q.S al-'Araf: 31), sifat kikir (QS al-Isra: 29 dan al-Nahl: 27), sifat serakah dan tamak (QS. al-Rum: 41), dan Diskriminasi dan Eksploitasi dalam Sistem dan Struktur Masyarakat (QS. al-Hajj: 45). Selain menjelaskan faktor-faktor penyebab kemiskinan Al-qur'an juga memuat solusi berupa petunjuk untuk mengentaskan kemiskinan pada individu, yaitu sikap dan perilaku terhadap diri sendiri, yang mana agar terbebas dari kemiskinan Al-qur'an memberikan pentujuk berupa anjuran untuk bekerja, larangan mengemis dan meminta-minta, juga hidup hemat dan sederhana.

Sikap dan perilaku terhadap orang lain juga dapat menjadi solusi dalam upaya mengentaskan kemiskinan yang mana telah dijelaskan dalam Al-qur'an distribusi harta haruslah merata, kita tidak boleh memonopoli dan menimbun harta karena pada dasarnya harta yang kita miliki bukanlah milik kita melainkan milik Allah SWT. dan terdapat hak orang lain dalam harta kita yang harus kita keluarkan melalui kewajiban membayar zakat dan kafarat maupun infak, shadaqoh dan wakaf.

Sedangkan mayoritas hadits Rasulullah SAW. yang membahas masalah kemiskinan menarik pesan inti bahwa dalam upaya memenuhi kebutuhan, umat Islam haruslah bersemangat, bersungguh-sungguh dalam mencari rezeki dan senantiasa untuk berdoa memohon keberkahan kepada Allah SWT. sehingga rezeki yang didapatkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan senantiasa diberikan kelapangan hati dalam menjalani kehidupan. Solusi pengentasan kemiskinan dirujuk dari hadist-hadist nabi, dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu (1) ikhtiar disertai semangat kerja keras, (2) menerapkan perilaku hidup hemat dan tidak boros, (3) pemberdayaan keuangan sosial islam. 

Dengan demikian masalah kemiskinan memang tidak bisa dihapuskan seutuhnya namun dapat diminimalisir melalui implementasi solusi pengentasan kemiskinan baik berdasarkan Al-Qur'an maupun hadist sehingga presentase kemiskinan di Indonesia akan berkurang. Selain permasalahan kemiskinan, solusi yang telah dipaparkan di atas juga dapat menyelesaikan permasalahan aqidah dan akhlak seseorang baik hubungan antar manusia (habluminannas) maupun hubungan manusia dengan penciptanya (habluminallah).

DAFTAR PUSTAKA

Izzah N, Asmuni, Anggraini T. 2022. Hadits Dan Pengentasan Kemiskinan. Mumtaz : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. 1(1):14-28. [diakses 4 Maret 2023]. doi: 10.55537/mumtaz.v1i1.77.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun