Mohon tunggu...
Salma UmmulKhoir
Salma UmmulKhoir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Indonesian people

Hi I'm Salma

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisa Dampak Pandemi Terhadap UMKM

10 September 2021   06:22 Diperbarui: 10 September 2021   07:51 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisa Permasalahan Pelaku UMKM di Masa Pandemi

          Pada masa pandemi ini,dunia ekonomi sedang mengalami penyusutan,dimana banyak pelaku ekonomi mengalami dampak negatif dari adanya pandemi covid -19 ini.Permasalahan --permasalahan yang banyak terjadi adalah penurunan omset daya jual dikarenakan penurunan kebutuhan pengeluran konsumen.Hal ini merupakan pemicu terjdinya persaingan yang tidak baik di sektor apapun.Di Indonesia sendiriseluruh pelaku bisnis dituntun untuk melahirkan ide-ide kreatif yang dapat menarik konsumen dengan sehat.Inovasi sendiri merupakan simbol perjuangan bagi seluruh pengusaha yang harus dijadikan sebagai visi untuk memajukan perekonomian di Indonesia.

         Indonesia saat ini sedang dihadapkan dengan hiruk pikuk permasalahan ekonomi.Hal ini dipastikan dengan lumpuhnya banyak usaha di tengah-tengah masyarakat karena merosotnya jumlah konsumen dikarenakan pandemi yang ada.Seperti yang dikabarkan diberbagai media nusantara bahwasanya ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja,masyarakat Indonesia sendiri sudahmenyadari akan hal itu semenjak adanya covid-19 ini.Berbagai macam spekulasi-spekulasi bermunculan dalam segala aspek terutama dalam bidang perekonomian,spekulasi tersebut terbentuk akibat banyaknya isu-isu yang bertebaran dan hal inilah yang membuat pelaku bisnis harus menata ulang strategi pemasaran agar terhindar dari pemikiran-pemikiran kuno masyarakat.    

      Dampak ekonomi akibat covid-19 ini juga dirasakan sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang ada di Kecamatan Tegalrejo,Kabupaten Magelang.Secara umum UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran: (1) sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi, (2) penyedia lapangan kerja terbesar, (3) pemain penting dalam pengembangan perekonomian lokal dan pemberdayaan masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi,serta (5) kontribusinya terhadap neraca pembayaran.Selain itu, UMKM juga memiliki peran penting khususnya dalam perspektif kesempatan kerja dan sumber pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan kemiskinan, serta UMKM juga memiliki peran dalam pembangunan ekonomi pedesaan.

          Hal itu juga yang terjadi dengan penjual keripik tempe di daerah Tegalrejo Kabupaten Magelang. Saat ini orang-orang lebih memilih untuk membeli masakan cepat saji dan juga makanan siap antar kerumah, hasilnya makanan yang beredar di pasaran seperti keripik-keripikan pun menyusut. Selain itu juga karena minat masyarakat juga untuk keluar rumah sangat kecil disebabkan oleh prokes dari pemerintah untuk selalu dirumah dan mengurangi mobilitas.Sehingga  menyebabkan masyakat enggan untuk keluar rumah meski hanya untuk membeli sesuatu. Setelah dilakukan wawancara kepada salah satu produsen keripik tempe yang berada di Tegalrejo yang bernama Ibu Titik. Pandemi Covid 19 memberikan implikasi ekonomi,sosial,dan politik hampir di seluruh negara, termasuk Indonesia.       

           Adapun dampak yang ditimbulkan oleh adanya pandemi ini meliputi 5 aspek yakni 1)Aspek penjualan. Rata-rata penurunan penjualan keripik tempe sebesar 61%, 2) Aspek laba usaha. Rata-rata penurunan laba usaha sebesar 61%, 3) Aspek permodalan. Jumlah UMKM yang mengalami permasalahanpermodalan meningkat menjadi 71,4%, 4) Aspek jumlah karyawan. Pada aspek ini,UMKM keripik tempe Ibu Titik  melakukan pengurangan jumlah karyawan sebesar 22%, dan 5) Aspek kemampuan pembayaran angsuran bank. Hal itu juga yang terjadi engan UMKM milik Ibu Titik. Ibu Titik mengaku mmengalami kendala dengan kewajibannya terhadap perbankan.     

          Menurut hasil wawancara, Ibu Titik juga mengaku sudah melakukan strategi penjualan online. Penjualan dengan cara ini dirasa lebih memberikan keuntungan dibanding dengan hanya berjualan secara 0ffline saja. Selain itu,kemampuan bertahan UMKM yang berjualan online lebih kuat dibanding dengan UMKM yang hanya melakukan penjualan offline saja.     

         Bagi pemerintah Kecamatan Tegalrejo, hendaknya menyediakan tempat pusat pemasaran produk UMKM (sejenis pusat penjualan oleh-oleh).Nantinya tempat tersebut akan dijadikan sebagai tempat promosi sekaligus tempat penjualan produk UMKM, salah satunya UMKM milik Ibu Titik. Bagi Pelaku UMKM, mesti melakukan rekonstruksi diri dengan meningkatkan jiwa wirausaha, meningkatkan ketahanmalangan usaha, melakukan legalisasi usaha, dan terpenting hendaknya merubah cara berpikir sehingga lebih siap bertransformasi menuju marketing digital system. Begitu menurut pendapat Ibu Titik.     

         Bagi Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM, hendaknya melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan yang mendukung pemasaran yang berbasis online (digital marketing). Kegiatan tersebut hendaknya dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan untuk memastikan pelaku UMKM memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan pasar. Adapun materi pelatihan  yang dimaksud berupa: 1) Tata kelola dan tata cara penggunaan media sosial dalam berdagang. 2) Pengenalan dan implementasi online mobilization mix (bauran mobilisasi online) meliputi share, hype, actionable, relevant, dan emotional. Bauran pemasaran ini sebagai respon adanya perubahan pasar. Era connected society adalah era dimana teknologi hadir dalam setiap aktivitas kehidupan manusia termasuk merubah pasar (perilaku konsumen). 3) Pelatihan untuk meningkatkan kemampuan packaging(kemasan produk). Kemampuan ini mutlak diperlukan sebagai wujud respon terhadap tuntutan pasar.  4) Pelatihan terkait branding produk. Selama ini kemampuan relatif terabaikan, karena ada kecenderungan pelaku UMKM lebih fokus dalam kegiatan produksi. 5) Pelatihan terkait self motivation (motivasi diri) dengan menghadirkan coaching atau motivator yang kompeten. Kegiatan ini penting dilakukan untuk memompa dan merawat semangat pelaku UMKM serta siap menghadapi segala tantangan yang ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun