Manusia diciptakan dalam kondisi terbaiknya bukan diciptakan dalam kondisi sempurna. Tidak ada yang terlahir dalam keadaan sempurna, semua manusia pasti memiliki kekurangannya masing-masing. Termasuk juga orangtua dalam mendidik anak-anaknya, terkadang orangtua menuntut anaknya untuk selalu baik, dilarang menangis, dibandingkan dengan anak lain, dan diberi banyak tuntutan. Ketika masih kecil mungkin terdapat orangtua yang menuntutut anaknya untuk selalu bertingkah laku baik, dilarang menangis, dipaksa untuk menyampingkan rasa penasarannya agar tidak berulah, dibandingkan dengan anak lain, dan diberi banyak tuntutan untuk jadi ini- untuk jadi itu-, secara tidak langsung anak dituntut untuk menjadi seorang yang sempurna.
Sadar atau tidak tapi anak sedari kecil sudah mempersiapkan kedewasaanya, yang dituntut untuk selalu menjadi sempurna. Dimana ketika anak dituntut untuk mendapatkan nilai yang sempurna ketika ujian dan ketika mereka pulang dari sekolah dengan nilai terbaiknya namun reaksi dari orangtuanya biasa saja tidak menampakkan kebanggaan di mata mereka, karena sang anak belum punya "hasil", belum jadi "sesuatu" seperti yang mereka mau. Ketika anak berusaha untuk menjadi anak yang baik dan tidak macem-macem, namun lagi-lagi respons dari orangtua biasa saja. Ketika anak berusaha untuk menyampingkan keinginannya demi mereka, namun lagi-lagi kedua orangtuanya merasa belum puas.
Kemudian anak tumbuh dewasa dan kenyataan memukulnya dengan keras, anak mulai sadar segala hal tidak semudah itu. Usaha saja tidak cukup, apalagi hanya suatu keinginan yang kuat. Karena ada beberapa hal yang memang tidak berksud seperti itu. Jadi apakah itu merupakan suatu hal bagus dan benar ? Â tanyakanlah hal itu kepada diri kalian sendiri apakah itu suatu hal yang benar dan bagus bagi perkembangan anak dan masa depan seorang anak.