Mohon tunggu...
Salisa Amalia
Salisa Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication and Islamic Broadcasting Student

Hanya ingin berbagi sedikit ilmu yang dimiliki. Semoga bermanfaat~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Contoh Studi Kasus Perilaku Kolektif : UNAIR, BIN, dan BNPB Temukan Obat Covid-19

4 September 2021   21:45 Diperbarui: 5 September 2021   20:58 8953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang 

Di tengah mewabahnya virus Covid-19 di dunia, telah banyak perubahan perilaku dan tatanan kebiasaan dalam masyarakat. Mulai dari perubahan ekonomi, perubahan cara bersosialisasi bahkan telah menggeser cara beraktivitas dan bekerja. Tentu saja hal itu akan menimbulkan keresahan tersendiri bagi setiap individu jika tetap tak ada perubahan yang signifikan dari perkembangan Covid-19, khusunya di Indonesia.  

Keadaan ini membawa dampak tersendiri bagi beberapa pihak, seperti peneliti yang terus berusaha untuk dapat menghentikan penyebaran Covid-19. Berbagai cara dan penelitian terus dicoba sampai akhirnya menemukan titik terangnya, yaitu obat yang mampu melawan Virus Covid-19. Masyarakat yang selama ini telah menantikan kabar baik tersebut, merespons baik dan berharap atas hasil penelitian yang sampai ke berbagai penjuru.

Berangkat dari pengertian Teori Kemunculan Norma (The Emergent-Norm Theory) perspektif kemunculan norma yang menyatakan bahwa adanya suatu situasi yang tidak jelas dan membingungkan bagi individu-individu dalam suatu komunitas akan memunculkan merebaknya suatu rumor yakni indivu-individu mencoba untuk mencari-cari kira-kira perilaku apa yang pantas untuk dilakukan. Selanjutnya, mereka membentuk definisi sendiri tentang situasi dan menyepakati atas suatu tindakan yang sesuai, dan kemudian mereka melakukan suatu tindakan sehingga muncullah suatu perilaku kerumuman (crowd behavior), yang nantinya menjadi penjelasan yang komperhensif untuk menganalisa perilaku kolektif ini.

Pembahasan 

Perilaku kolektif adalah perilaku dari dua atau lebih individu yang bertindak relatif spontan, tidak terstruktur dan tidak stabil dari sekelompok orang, yang berjuang melawan atau menghilangkan rasa ketidakpuasan dan kecemasan.

Menurut Cohen (1992) berpendapat bahwa perilaku kolektif ditandai ditandai oleh perilaku yang tidak tersusun, spontan, emosional, dan tidak dapat diduga, individu-individu yang terlibat dalam erilaku kolektif tanggap terhadap rangsangan tertentu yang mungkin datang dari orang lain dan bersifat khusus.

Jenis Perilaku Kolektif

  • Localized Collectivity (Kolektivitas Terbatas), yang mengacu pada orang-orang yang memiliki kedekatan fisik satu dengan yang lain.  Contohnya, crowds, riots.
  • Dispersed Collectivity Or Mass Behavior (Kolektivitas Luas/ Perilaku Massa), yang melibatkan orang-orang saling memengaruhi satu sama lain meskipun tersebar pada jarak yang jauh. Cohtohnya Rumors, public opinion, fashion.

Pada kasus permasalahan ini, hasil penelitian yang telah dilakukan Unair, BIN, dan BNPB ternyata berhasil untuk mempengaruhi respons masyarakat. Bagi orang awam, mungkin permasalahan ini akan mudah untuk diterimanya begitu saja mengingat latar belakang para peneliti yang jelas akan statusnya. Mendengar kabar baik tersebut, masyarakat merasa antusias dan gembira mendapati hasilnya.

Namun bagi orang=orang yang mengetahui ilmunya, mereka akan mempertanyakan tentang kebenaran dan keefektifan obat tersebut. Bahkan mungkin sebagian dari mereka akan mengikuti untuk mencoba membuktikan berapa persen keampuhan obat tersebut. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa perilaku ini telah mampu memengaruhi banyak orang di segala penjuru. Hampir seluruh elemen masyarakat menunjukkan bentuk perilaku massanya secara luas. Maka dari itu, permasalahan pada studi kasus ini merupakan contoh dari jenis perilaku kolektif dalam Kolektivitas Luas/ Perilaku Massa (Dispersed Collectivity Or Mass Behavior).

Bentuk Perilaku Kolektif

  1. Fashion and Fads, Fashion adalah pola sosial penampinal sejumlah orang untuk jangka waktu yang lama. Sementara Fads atau mode adalah perilaku baru yang muncul tiba-tiba, menyebar cepat secaa antusias dilakukan oleh sekelompok orang dalam waktu singkat.
  2. Crowd (Kerumunan), yang terbagi menjadi : 
    • Temporary crowd: orang yang berada pada situasi saling berdekatan di suati tempat dan pada situasi sesaat.
    • Expressive crowd: sekumpulan orang yang mengekspresikan perilakunya Bersama-sama di suatu situasi atau tempat.
    • Casual crowd: misalnya sekelompok orang yang berada di ujung jalan dan tidak memiliki maksud apa-apa.
    • Conventional crowd: misalnya audience yang sedang mengikuti seminar.
    • Acting crowd/rioting crowd: sekelompok massa yang melakukan tindakan kekerasan.
  3. Rumors and Gossip, Rumors merupakan desas desus penyebaran informasi melalui transaksi sosial informal yang sering berasal dari sumber yang tidak diketahui. Sedangkan gossip adalah desas-desus tentang kepentingan pribadi seseorang, yang hanya menarik sebagian orang yang tahu objek gosip.
  4. Urband Legend, Semacam bentuk modern cerita rakyat kuno, urban legend merupakan cerita realistis yang tidak benar, menceritakan beberapa kejadian yang baru diduga dan belum terverifikasi.
  5. Mob and Riot, Mobs adalah kerumunan yang mengambil keputusan untuk tujuannya scara emosional. Sedangkan riots adalah gangguan publik yang kurang terarah dan durasi lebih lama dari mobs, bersifat umum daripada mobs. Riots juga merupakan hasil emosi intensif yang baru terjadi.
  6. Panic and Mass Hystera, Panic adalah perilaku kolektif di mana orang bereaksi terhadap ancaman atau stimulus lainnya secara irasional, biasanya bersifat merusak. Sedangkan mass hysteria adalah suatu peristiwa yang membuat publik bereaksi sehingga kehilangan kemampuan bertindak rasional.
  7. Opini publik dan propaganda, Opini publik adalah respons aktif terhadap stimuls, dikonstruksikan dan menyumbang citra. Sementara propaganda adalah tindakan komunikasi yang terencana dilakukan sekelompok orang terorganisir, dalam suatu tindakan massa dan manipulasi psikologis untuk tujuan membuat partisipasi aktif atau pasif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun