Mohon tunggu...
salasatun nur taqwa
salasatun nur taqwa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Alam ke Kelas : Modul Ajar "Tumbuhan" Karya Mahasiswa PGPAUD UNNES Tumbuhkan Cinta Lingkungan Anak Usia Dini

13 Oktober 2025   19:55 Diperbarui: 13 Oktober 2025   19:56 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Penyerahan Modul kepada Kepala RA Raudlatussibyan( Sumber : Dokumen Pribadi/Salasatun Nur Taqwa)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Negeri Semarang (UNNES) angkatan 2023 menunjukkan kontribusi aktifnya dalam pengembangan pendidikan anak usia dini melalui penyerahan modul ajar bertema Tumbuhan subtema Pohon Pisang kepada guru RA Raudlatussibyan, pada Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi pembelajaran lapangan yang bertujuan memperkuat kemampuan mahasiswa dalam merancang media ajar yang inovatif, kontekstual, dan menyenangkan. Modul disusun oleh Salasatun Nur Taqwa dan dirancang untuk membantu guru menghadirkan pembelajaran yang berakar pada pengalaman nyata anak dan lingkungan sekitarnya.

Modul yang bersub tema Pohon Pisang menekankan kegiatan eksploratif berbasis alam dan budaya lokal. Anak-anak diajak mengenal bagian-bagian pohon pisang melalui aktivitas seperti mencicipi berbagai jenis pisang, membuat kolase dari batang pisang, hingga menanam bibit pisang dalam polybag. Tidak hanya itu, anak juga dikenalkan pada nilai budaya melalui praktik membungkus makanan tradisional dengan daun pisang, seperti membuat lemper dan nagasari.

Kegiatan ini dirancang untuk mendukung pengembangan enam aspek perkembangan anak usia dini, yaitu nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, serta seni. Dengan menggunakan pendekatan deep learning, pembelajaran dalam modul mendorong anak untuk aktif, berpikir kritis, kreatif, serta mampu bekerja sama dalam kelompok.

Penerimaan positif datang dari guru RA Raudlatussibyan, yang melihat modul ini sebagai inspirasi dalam menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan kontekstual. Guru menilai bahwa modul seperti ini mampu menjembatani antara materi pembelajaran dan realitas kehidupan anak.

Salasatun Nur Taqwa menyampaikan bahwa penyusunan modul ini dilandasi keinginan untuk menumbuhkan rasa syukur dan cinta lingkungan sejak dini. "Saya berharap modul ini bisa menjadi panduan bagi guru untuk menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya menyenangkan, tapi juga membekas dalam kehidupan anak," ujarnya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa PGPAUD UNNES membuktikan bahwa pembelajaran tidak harus selalu bersifat klasikal dan formal. Dengan pendekatan yang kreatif dan berbasis pada kearifan lokal, anak-anak dapat belajar secara alami, aktif, dan bermakna. Modul "Pohon Pisang" menjadi salah satu bukti bahwa pendidikan anak usia dini dapat dikembangkan dengan pendekatan yang menyatu dengan alam, budaya, dan kehidupan anak sehari-hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun