Mohon tunggu...
M. Abdus Salam Assyaida
M. Abdus Salam Assyaida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Laki-laki

Mahasiswa Semangat belajar!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengobatan dengan Bekam di Masyarakat

19 November 2021   08:10 Diperbarui: 19 November 2021   08:46 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: palontaraq.id

Ghea Athirah Novrita Putri/2010912320007

M. Abdus Salam Assyaida/2010912110004

Yohanesy Agrees Melsa/2010912320010

Bekam merupakan salah satu pelayanan kesehatan tradisional yang sedang berkembang di masyarakat Indonesia. Pelayanan kesehatan tradisional ini merupakan salah satu perawatan kesehatan tertua di dunia yakni berusia ribuan tahun dan telah dipraktikkan oleh berbagai macam peradaban besar kuno di dunia, termasuk Mesir, Persia, Babilonia, Cina, India, Yunani dan Romawi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika bekam diminati oleh semua kalangan. Bekam secara bahasa berarti menghisap. Menurut istilah, bekam diartikan sebagai peristiwa penghisapan yang dimulai dari penyayatan kulit dan dilanjutkan dengan proses pengeluaran darah dari permukaan kulit yang disayat, dan darah yang keluar kemudian di tampung ke dalam wadah bekam, baik berupa gelas maupun plastik (1,2).

Bekam merupakan salah satu terapi tertua yang ada di dunia. Bukti sejarah menunjukkan bekam sudah dilakukan sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Berbagai macam bukti dari beberapa peradaban besar dunia telah menunjukkan bahwa pada masa mereka, bekam merupakan salah satu terapi pilihan yang sering dipakai bukan hanya untuk menyembuhkan penyakit namun juga untuk mencegah datangnya penyakit. Bekam itu sendiri adalah metode pengobatan alternatif menggunakan vacuum cups. Titik bekam berada di permukaan kulit, bisa merupakan titik akupuntur, akupresur, refleksi, titik tung, tho’, dan sebagainya. Namun yang sedang berkembang di Indonesia adalah membekam dititik meredian akupungtur dan titik bekam Nabi (Prophet potent point) (2,3).

Bekam adalah sebuah metode penanganan penyakit yang melibatkan energi dan darah ke permukaan kulit menggunakan ruang hampa udara (vakum) yang tercipta di dalam mangkuk seperti gelas atau bambu. Bekam merupakan metode pengobatan dengan penyedotan kulit di bagian-bagian tertentu untuk mengeluarkan racun dan oksidan dalam tubuh melalui torehan tipis yang mengenai pembuluh darah kapiler pada epidermis. Dokter Umar dalam bukunya “Sembuh dengan Satu Titik” mengatakan, bekam adalah metode pengobatan dengan metode tabung atau gelas yang ditelungkupkan pada permukaan kulit agar menimbulkan bendungan lokal. Terjadinya bendungan lokal disebabkan tekanan negatif dalam tabung yang sebelumnya benda-benda dibakar dan dimasukan kedalam tabung agar terjadi pengumpulan darah lokal. Kemudian darah yang telah berkumpul dikeluarkan dari kulit dengan dihisap (2,4).

Di Indonesia sendiri bekam sangatlah populer sebagai salah satu alternatif pengobatan berbagi penyaki, hal itu disebabkan karena masyarakat Indonesia adalah mayoritas Islam yang di mana bekam diketahui juga digunakan pada zaman Rasulullah SAW (sunnah rasul). Bekam yang populer tersebut biasanya dikenal dengan Bekam basah atau Bekam ala Nabi (thibbun Nabawi) yang mana akan berhubungan langsung dengan darah pasien

Meskipun memiliki segudang manfaat, bekam masih digolongkan dalam terapi tradisional alternatif karena meskipun sudah dikerjakan dari sejak ribuan tahun lalu, alhasil banyak juga yang menganggap bekam belum didukung bukti yang sahih secara medis dan ilmiah dapat memberikan kebaikan dan manfaat dalam penyembuhan penyakit. Bahkan terdapat beberapa laporan penelitian yang pernah dilaporkan mengenai komplikasi bekam seperti infeksi kulit, abses jaringan, anemia, nyeri leher, demam, luka bakar (ringan dan sedang) dan lainnya. Walaupun banyak studi menemukan perbaikan pada gejala penyakit sesudah perlakuan bekam, perbaikan ini lebih banyak dianggap karena efek plasebo saja daripada perubahan fisiologis selular dan humoral tubuh yang sebenarnya (pseudosains) (2,3,4).

Hal tersebut bukan lah hal yang benar. Begitu banyak banyak penelitian dari berbagai benua yang sudah membuktikan secara medis khasiat dari bekam ini. Hasil penelitian modern dari para ahli telah mendapatkan bukti bahwa manfaat bekam yaitu hanya mengambil bagian darah rusak saja yaitu sel-sel darah merah yang abnormal, sampah keratin dan lain-lain, sedangkan sel darah yang masih sehat tetaplah aman dalam tubuh, sehinggga pengobatan ini aman. Menurut ahli, Bekam yang dilakukan di titik yang sesuai, maka pada kulit (kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis), dan ototnya akan terjadi kerusakan, akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya pelebaran kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Pelebaran kapiler ini menyebabkan terjadinya perbaikan perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah sehingga timbul efek relaksasi pada otot sehingga dapat menurunkan tekanan darah, serta pada dapat menurunkan kadar gula darah. Selain itu juga dilepaskan Corticotrophin Releasing Factor (CRF), CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel di area bekam (5).

Bekam basah mencakup 3 kegiatan, yaitu bekam kering, tindakan dengan perlukaan pada tempat yang di cupping dan pengeluaran darah dari tempat yang dilukai dengan melakukan cupping yang kedua dengan gelas yang sama dengan yang digunakan ketika melakukan bekam kering. Jadi, bekam basah sudah mencakup bekam kering dalam kegiatannya, sehingga diharapkan kondisikondisi yang terjadi ketika bekam kering dilakukan juga terjadi ketika melakukan bekam basah. Tekanan isap dari bekam kepada kulit membuat laju filtrasi kapiler dari daerah cupping meningkat dan menurunkan penyerapan di kapiler vena yang meninggalkan daerh cupping. Filtrasi yang meningkat ini menyebabkan banyak cairan seperti cairan limfe, interstisial, dan zat berbahaya berkumpul di daerah cupping. Lalu dilakukan perlukaan pada daerah cupping yang akan membuka pertahanan kulit dan dilakukan tekanan isap (dengan bekam) lagi untuk mengeluarkan cairan dan zat-zat tersebut sehingga terjadi pembersihan plasma darah dari material penyebab penyakit seperti radikal bebas, kolestrol dan lain-lain. Luka tersebut secara fisiologis akan membaik karena proses hemostasis tubuh. Hemostasis fisiologi ini ditandai dengan munculnya cairan interstisial melalui filtrasi pada arteriol kapiler kulit setelah pembersihan cairan yang berisi zat-zat berbahaya sebelumnya (6).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun