Mohon tunggu...
Salim Rahmatullah
Salim Rahmatullah Mohon Tunggu... Freelancer - Scholarship Hunter

Scholarship Hunter I Soc-Environment Campaigner I HIMMAH NW I Blogger I Traveller and so on.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dua Hari di Madura: Merasakan Sensasi Sate, Kopi, Goyangan Perahu, hingga Oksigen Segar Gili Iyang

23 September 2019   09:00 Diperbarui: 23 September 2019   09:10 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa hasil jepretan foto selama berkeliling Madura/dokpri

Kemudian, tak memakan waktu lama, hanya beberapa menit dari rumah bro Muhlis, kami sampai di lokasi Api Abadi, tentunya, setelah membayar uang masuk sebesar 10 ribu rupiah untuk satu mobil.  

"Api Abadi", dalam bayanganku, akan ada jalur terjal untuk sampai kesana, ternyata tidak, hanya ada kelilingan pagar besi  dengan bagian bawah terbetoni. Api yang menyala muncul dari bawah kelilingan pagar itu. Para pedagang aksesoris khas Madura membuat toko-toko kecil mengelilingi tempat itu.

Tak ingin hanya sekedar memanjakan mata, api abadi ini lebih tepatnya digunakan untuk membakar atau pun memanggang jagung oleh para pengunjung. Jagung, ikan, ayam, ubi tidak luput menjadi bahan bakaran dan panggangan. 

Aku dan kawan-kawan pun tidak ketinggalan membakar jagung yang banyak dijajakan di tempat ini. Tak butuh waktu lama, hasil bakaran jagung langsung bisa disantap. Bakar dan santap usai, kami pun balik  untuk istirahat, mengumpulkan tenaga guna menjelajah destinasi wisata esok harinya.

Sate Khas Madura menu sarapan istimewa

Tak seperti di kota, di Madura, kami bangun pagi bukan karena suara azan shubuh, tetapi karena suara murattal al-Qur'an yang terdengar riuh dari corong mushalla setempat, beberapa menit, cukup bermenit-menit, hingga azan shubuh dikumandangkan. Udara pagi juga cukup dingin, iya, memang kondisi cuaca di banyak daerah negeri ini sedang merasakan demikian.

Untungnya, sarapan pagi istimewa, satu khas Madura, cukup membuat suasana menjadi hangat.  Rasanya  nikmat, daging  sapinya empuk, kelezatan yang mevah, pasalnya dibuat langsung oleh ibu rumah tangga Madura, dimakan di Madura, benar-benar Madura pokoknya. 

Ditambah lagi, hidangan sate ini ini disempurnakan dengan masakan kaldu, masakan unik karena ditambahkan kacang ijo. Bagi kami yang bukan native Madura, kacang ijo ya untuk bubur, bukan untuk lauk.

Seiring berjalan waktu, sarapan berenergi itu kami akhiri. Saatnya menyusuri daerah-daerah wisata di Madura. Tujuan kami jatuh ke Gili Iyang atau terkenal dengan pulau oksigen. Pulau ini berada di daerah Sumenep, salah satu kabupaten yang ada di Pulau Madura. Kabupaten ini terkenal dengan daerah wisatanya, ia daerah ujung dari Madura. Oh ya, ngomong-ngomong daerah-daerah di Madura, ada Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

1000 Cerita Gili Iyang (Pulau Oksigen)

Gili iyang, aku sendiri baru pertama kali mendengar daerah ini, katanya sih terkenal banget, karena merupakan daerah dengan kadar udara terbersih kedua di  dunia, setelah Yordania. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun