Mohon tunggu...
Saina Afrisa
Saina Afrisa Mohon Tunggu... Lainnya - edukasi

literature

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Karya Sastra dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Pesona Karya Sastra dalam Pembelajaran

26 Maret 2020   15:47 Diperbarui: 26 Maret 2020   15:44 1765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Mubari (2005:2) drama adalah penampilan perilaku manusia yang bertolak dari suatu naskah. Drama terdiri atas dialog, epilog, dan prolog. Drama merupakan bentuk karya sastra yang mengalami perkembangan pesat.

Dahulu seni pertunjukan tradisional hanya berupa wayang kini telah ditampilkan dalam bentuk dan konsep yang lebih modern. Keseluruhan genre sastra yang kita kenal dalam pembelajaran sastra memiliki pesona yang berbeda-beda. Salah satu perbedaan tersebut dilatarbelakangi oleh bentuk dan struktur sastra tersebut. Namun, secara 93| keseluruhan karya sastra tetap memiliki fungsi yang sama yakni sebagai media penanaman nilai-nilai luhur kepada pembacanya.

2. Pesona Karya Sastra Dalam Pembelajaran

Salah satu daya tarik karya sastra ialah makna-makna simbolik yang dimiliki karya sastra tersebut. Coba kita ingat pada masa lalu, dimana orang tua mendidik anak dengan menceritakan asal usul atau legenda suatu daerah. Anak yang mendengarkan kisah itu akan memahami bahwa maksud dan tujuan ayah atau ibunya bercerita tidak hanya sekedar menghibur tetapi menyisipkan nilai-nilai moral, agama, dan juga budaya.

Seorang guru yang bijak akan memahami bahwa aspek afektif yang akan dicapai dan diharapkan terwujud pada siswa dapat dilakukan melalui karya sastra. Guru bertugas sebagai pengarah agar siswa belajar menarik makna dari karya sastra. Pemahaman akan karya sastra tentunya dibantu oleh pendekatan_pendekatan sastra.

Karya sastra yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia bisa dalam berbagai genre. Salah satunya bisa melalui puisi lama yakni pantun dan gurindam. Kedua bentuk puisi lama ini merupakan karya sastra yang banyak mengandung makna-makna simbolik.

Pantun sebagai salah satu bentuk karya sastra dapat dijadikan media belajar sastra bagi siswa. Siswa dapat diperkenalkan dengan jenis-jensi pantun dan siswa diarahkan untuk melihat perbedaan jenis tersebut. Misalnya pada pantun adat yang mengandung makna petuah dan pantun agama yang mengandung ajaran keagamaan.

Menurut Sayuti (1990:23) bahwa terdapat korelasi positif antara pembelajaran sastra dan pembelajaran bidang studi lain apabila pembelajaran sastra dilaksanakan dengan kreatif, dengan pilihan bahan yang mampu merangsang daya kritis siswa, serta dipercayai bahwa sastra satu sarana yang mengantar siswa ke jenjang kedewasaan.

Sastra perlu diperkenalkan pada siswa supaya mereka sadar akan adanya sastra sebagai bagian dari keterampilan berbahasa. Berdasarkan pandangan di atas seharusnya sastra menjadi salah satu media penyelaras bagi pembentukan karakter siswa. Jika guru berceramah dan memberikan nasihat kepada siswa dalam bentuk verbal tentu sudah suatu hal yang lazim. Namun, mengantarkan nilai-nilai dan nasihat yang mendidik dengan sastra adalah variasi pembentukan karakter siswa yang sangat menarik untuk diaplikasikan terutama pada pembelajaran Bahasa Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun