Mohon tunggu...
saiffudin achmad
saiffudin achmad Mohon Tunggu... Aktris - Mahasiswa S2 MIAI UII

Mahasiswa pasasarjana MIAI UII

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Pariwisata Halal

16 Juli 2019   19:19 Diperbarui: 16 Juli 2019   19:21 1326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam pengembangan pariwisata syariah/ pariwisata halal pengenalan pasar' pariwisata syariah jelas sangat penting untuk memancing para pelaku bisnis wisata terjun dikarenakan potensi yang sngat besar dalam keberlanjutan bisnis

 Selain itu, destinasi wisata di Indonesia yang beragam mendukung pariwisata syariah walaupun destinasi masih terfokus pada wisata religi dan destinasi wisata lainnya yang juga didukung dengan fasilitas ibadah. Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan sejumlah destinasi wisata syariah yang dimiliki saat ini, dapat dikembangkan menjadi tempat bersejarah Islam dan masjid, masjid serta fasilitas yang memadai untuk ibadah bagi wisatawan. Hal tersebut adalah tahap awal dalam pengembangan pariwisata syariah di kedua provinsi tersebut.

5. Industri Kreatif sebagai Penopang Pariwisata Syariah

Di dalam laporannya yang berjudul Creative Economy Report 2008, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) mendefinisikan Industri Kreatif sebagai alur di mana kreasi, produksi dan distribusi barang dan jasa digunakan secara kreatif dengan menjadikan modal intelektual sebagai masukan utama. Rangkaian aktivitas dasarnya berwujud konten yang kreatif, bernilai ekonomi dan menjadi objek pasar.

Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi maupun daya cipta individu tersebut . Saat ini, indstri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan perekonomian karena sebagian besar tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan Pariwisata memerlukan proses-proses yang kreatif dalam pengembangannya. 

Tahapan proses yang baik dalam pengembangannya meliputi perencanaan, promosi, paket dan perjalanan wisata, dan destinasi wisata itu sendiri. Tahapan tersebut memerlukan pertimbangan aktivitas yang kaya akan ide dan kreasi sehingga industri pariwisata memiiiki hubungan timbal balik dengan industri kreatif. Industri kreatif dapat mengembangkan potensi pariwisata syariahnya. 

Masyarakat menghendaki industri kreatif ada dalam wisata syariah. Sebagai contoh. penyediaan pramuwisata yang paham akan nilai-nilai Islam, spa syariah. Salon syariah. dan penekanan adab perjalanan dalam Islam selama Wisata melalui biro perjalanan syariah. Industri kreatif dalam menopang Darimsata syariah dilandaskan penggunaan aturan Islam yang mengatur Secata kehidupan manusia.

Dari segi fasilitas, banyak peluang bisnis yang belum dikembangkan, seperti spa syariah, salon syariah, jaminan kehalalan produk selama wisata, optimalisasi kawasan tempat singgah Seperti hotel dan restoran dapat menunjang fasilitas syariah. Selain Wisatawan ditemani pramuwisata yang senantiasa mengingatkan dan' memberikan pemahaman tentang pariwisata syariah dan ilmu lainnya,

Dari segi destinasi wisata yang dikunjungi, terdapat informasi terkait lokasi wisata melalui pramuwisata atau media lain sehingga lokasi wisata jauh dari mudharat dan kesesatan. Bagi wisata keluarga atau pun kelompok, industri kreatifdapat berupa biro perjalanan syariah yang mengedepankan adab perjalanan dalam Islam. Biro perjalanan memberikan efek snowball bagi pariwisata syariah dengan memberikan paket-paket syariah dengan mitra bisnis lokasi wisata, hotel, syariah, dan bisnis wisata berbasis syariah lainnya. Pada akhirnya, pariwisata syariah memberikan makna bagi wisatawan sebagai adab perjalanan dan adab berwisata sesuai dengan kaidah Islam.

Dari segi edukasi, pramuwisata yang menguasai syariat Islam, baik itu di biro perjalanan ataupun di destinasi wisata sangat diperlukan. Dalam penyediaan sumber daya manusia, pelaku wisata memfokuskan pada pelatihan khusus tentang pariwisata syariah. Hal tersebut sangat penting karena tugas utama dari pramuwisata adalah memberikan petunjuk kepada wisatawan dalam berpariwisata yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pramuwisata merupakan pemimpin dari para wisatawan. Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a dan Abu Sa'id r.a: "Jika tiga orang keluar untuk bepergian, hendaklah menjadikan salah seorang sebagai pemimpin".

Pariwisata syariah akan berkembang jika telah terbentuk opini tentang makna pariwisata syariah di masyarakat. Sejauh ini, masyarakat kurang mengetahui konsep pariwisata syariah dan tidak memberikan tanggapan terkait kebutuhan dan kesesuaian pariwisata syariah. Di sini, industri kreatif berperan penting dalam pengelolaan publikasi yang efektif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun