Mohon tunggu...
sudjud Sahwi
sudjud Sahwi Mohon Tunggu... Freelancer - Semua sudah jelas kenapa harus minta penjelasan lagi ...silakan pikir sendiri
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Cancer

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Diduga "Keruk Untung" dan "Kejar Tayang", Saluran Irigasi, Talud, dan Blocked "Karangkonang" Dikerjakan Tak Maksimal

28 Juli 2020   11:19 Diperbarui: 28 Juli 2020   11:21 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi banguan Talud ( dokpri)

Bratamedia_ 28/7/2020_ YWt_  Semua Kegiatan yang dirasa nggak Jelas  , baik program perencanaan , dan alokasinya dipertanyakan beberapa media dan LSM, terutama Baru baru ini perkembangan Banguan di Karangkonang yang ditempatkan di Titik pelosok , baik saluran Irigasi dan Talud talud serta Blocked Jalan , diduga Kejar Tayang dan ajang cari untung Maximal, Pasalnnya ..Banjirnya Proyek pembanguan Infrastruktur dan  Prasarana fisik lainnya di wilayah karangkonang dengan tidak terpampang di Sekitaranya , dari anggaran apa dan Berpa , serta sketsanya , Menjadikan Para Media  bertanya Tanya ada apa, kok sampi bersembunyi dan tidak transparan ini.

Proyek Bersumber dari Dana Siluman Irigasi di Karangkonang hanya dikeruk saja , Kejar tenggat _ Pola Pengerjaan proyek infrastruktur yang menggunakan uang negara tentunya butuh pengawasan agar rekanan tidak bermain-main dalam melaksanakan pekerjaan dan tetap konsekuen dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) maupun spesifikasi teknis , namun tidfak dipapang papoan informasi , ketakutan kelihatan untungya Berapa ..

Anehnya, pengawasan itu sepertinya tidak berjalan pada proyek irigasi di Desa Karangkonangdiduga , Baik lebar , dalam dan lebarnya , sangat tidak standar jauh dari harapan , semua Keloalaan proyek dari Kabupaten Pati , maupun Banprof ataupun perubahan , Baik Pra kondisi . Kondisi Kerja, Proyek Irigasi Sudah dangkal di Kecamatan Huta Bayu Raja. Dinas sumber daya air dan sungai ,serta beberpa Galian C tanpa kontrol sebelah utara melalui Pengelolaan irigasi Tanggul salurandeari Sambong  Medang Tlogorejo dan tersier lainnya  , sepertinya lalai  dalam mengawasi  Penlaksanaan proyek yang ditanganinya( red.) , Karena tidak adanya transparansi dan keterangan yang akurat dari mana sumber Dananya .

Seperti halnya proyek Saluran  irigasi tersier dan lainnya dikarangkonang ini sering   disebut-sebut Para media  berbiaya Tidak jelas karena tidak mencatumkan Plakat , apakah dikerjakan Swakelola ataukan diborongkan , Sebab  diduga kurangnya pengawasan dari pihak_pihak baik dari  Dinas SDA , ataupun Dinas lainnya , sehingga rekanan atau peleksanan bisa bisa  seenaknya memanipulasi  jenis  Bangunannya dan campuran semen serta membangun tanpa pondasi yang mengakibatkan Jebolnya beberapa talud lainnya , Bahkan tanggul sengaja dijebol yaitu di kali sungai saluran Medang- Mbotok -Bumiharjo , Kondisi ini apakah , sudah ada kordinasi dengan PU bagian pengairan atau belum ,dalam pengerjaannya bangunan yang belum lama ini sampai selesai dikerjakan , dikonfirmasikan Para Media .

Meskipun sudah dilakukan perbaikan, ambruknya bangunan tersebut merupakan cerminan betapa tidak berkualitasnya hasil pekerjaan rekanan tersebut dan terkesan dkerjakan asal jadi.

Padahal anggaran yang menelan entah Dana Desa atau Banprov bakeu itu diniatkan untuk meningkatkan swasembada pangan seperti yang dicanangkan Presiden RI Jokowidodo, dalam ketahangan pangan.

Salah seorang warga Desa Karangkonang, DK , yang juga Berptofesi sebagi Jurnalis Media ,di Kecamatan Winong , Senin (20/7/2020) ketika Menemui pengawas pengarapan ditemui di beberpa titik lokasi mengatakan, menyatakan bahwa dirinya sangat kecewa dengan Cara bangunan irigasi tersebut. Menurutnya hal itu sudah dicurugainya sejak awal karena dikerjakan asal jadi dan tidak ada galian pondasi sama sekali hanya di tampol kiri kanan saja.

"Bila seperti itu pekerjaan semuanya hanya asal asalan seperti ini  ya seenakknya namanya , sebab warga disini tidak ada yang tahu tentang Kwalitas Banguann dianggapnya  kebanyakan Waraga sini pada bodoh tentang bangunan ,. Kamipun(red.) dari awalnya terkejut pengerukan dan pelebarannya yang sluman slumun dan tanpa ada Pemberitahuan Kepada warga dan tahu tahu secara siluman dikerjakan , sehingga kami selalu kaget  , bahkan penggarapannya sudah curiga, sebab pola kerjanya kok asal jadi Begini "tegas DK .. Kita lihat saja galian pondasinya tidak ada, batunya tidak dipecah, campuarn  semenya lagi dan campuran  Pasirnya  disinyalir juga asal asalan saja ," ujarnya.KBG.

Ditambahkannya, Dinas terkait harus bertindak tegas dalam hal ini, karena pekerjaan tersebut menelan anggaran yang cukup menggiurkan.
"Orang dinas harus tegas dengan proyek tersebut, bila ini dibiarkan maka proyek ini akan sia-sia dengan anggaran yang cukup menjanjikan," tambah Panjaitan.

Sementara dikonfirmasi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan lapangan PSDA , (PPTK) di PU dari Dinas SDA Prov. Jateng dan atau UPT Dinas Pekerjaan umum Pati , Kasirun belum berhasil dimintai keterangannya terkait ambruknya bangunan irigasi tersebut karena saat dihubungi melalui telepon selularnya dalam keadaan tidak pernah aktif. (Team/Bratamedia )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun