Mohon tunggu...
Sahiron
Sahiron Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

menulis artikel tentang hukum

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi Unik Malam Takbiran di Desa Harjasari Kabupaten Tegal

21 April 2023   03:44 Diperbarui: 21 April 2023   03:56 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pengecatan burok di perdukuhan jatisari lor desa Harjasari/Dok Pribadi

HARJASARI_ salah satu desa yang terletak di kecamatan Suradadi kabupaten Tegal ini mempunyai tradisi unik setiap malam takbiran yakni arak- arakan atau parade burok.

Tradisi ini sudah ada sejak lama, setiap perdukuhan di desa Harjasari biasaya para pemuda membuat berbagai macam karakter burok, diantaranya tokoh kartun, hewan yang nyata ataupun mitologi, bentuk bangunan ataupun berbagai macam bentuk kendaraan.

Masyarakat desa Harjasari biasanya berkumpul di pinggir jalan utama desa. Masyarakat sangat antusias melihat arak-arakan burok ini karena ingin melihat karakter burok apa  tahun ini di buat karena setiap tahun karakter burok berbeda-beda.

Burok ini biasanya di buat oleh para pemuda-pemuda setempat pada pertengahan bulan puasa.  Bahan dari burok ini terbuat dari bambu untuk kerangkanya lalu kertas untuk kulit atau bagian untuk membentuk karakter tersebut, kemudian di cat dan di kasih lampu pernak-pernik untuk finishingnya. Biasanya setiap burok akan satu set dengan sound speaker.

Pada malam takbiran burok ini di naikan ke grobak dan ditarik dengan traktor pembajak sawah untuk di arak di jalan utama desa Harjasari. Rute awal arak-arakan ini biasanya di mulai dari selatan desa Harjasari tepatnya di perdukuhan randu atau duku randu kemudian putar balik ke utara desa Harjasari yakni perdukuhan Wanasari.

Biaya pembuatan burok ini biasanya dari patungan para pemuda sendiri. Setelah arak-arak ini selesai burok ini akan di bongkar ataupun di biarkan rusak sendiri terkena hujan atau mungkin dibakar agar tidak memakan tempat untuk menyimpan burok ini.

Tradisi arak-arak ini banyak juga dijumpai di kabupaten lainya, tetapi untuk di kecamatan suradadi kabupaten tegal tradisi ini hanya ada di desa Harjasari saja. Arak-arak ini akan menjadi kenang-kenangan tersendiri bagi masyarakat desa Harjasari khususnya bagi yang merantau di luar kota maupun di luar negeri

Tradisi ini diharapkan bisa di jaga agar selalu ada dan tidak punah agar anak cucu warga desa Harjasari bisa melihat tradisi ini masih ada untuk generasi kedepanya bukan tidak mungkin tradisi ini bisa hilang karena pemuda desa ini ogah melestarikan tradisi ini.

Tradisi ini di harapkan bisa  mengasah kreatifitas para pemuda selain itu untuk menjaga silaturahim  dan kekompakan antar perdukuhan di desa ini agar terhindar dari perbuatan yang memcecah belah antar pemuda dengan pemuda lainya.

SAHIRON MAHASISWA HUKUM UNIVERSITAS PAMULANG

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun