Mohon tunggu...
Sahat SerasiNaibaho
Sahat SerasiNaibaho Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMPN 2 Dolok Sigompulon

Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manusia Dikenang dari Karyanya

11 September 2020   01:46 Diperbarui: 11 September 2020   01:58 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan akan terus berjalan, suatu generasi akan digantikan oleh generasi selanjutnya, hari ini muda besok pasti akan merasakan masa tua, hari ini kuat ada kalanya tidak akan berdaya, tidak  ada yang akan tetap bertahan, kita hanya diberikan waktu sesaat oleh Sang Pencipta. 

Sebagai Mahkluk Mulia ciptaan-Nya, kita memiliki keistimewaan dari ciptaan lainnya, diberikan akal dan hikmat untuk menjalani hidup yang bermakna, bukan hidup yang sekedar asal lewat begitu saja. 

Hal yang seharusnya menjadi dasar bagi kita bertanya di dalam hati yang paling dalam, bagaimanakah aku dalam memaknai kesempatan hidup yang masih diberikan oleh Penguasa Alam Semesta ? 

Beberapa hari terakhir kabar telah berpulangnya tokoh-tokoh bangsa yang sudah menyelesaikan masa hidupnya. Senin yang lalu (7/9/2020) sosok yang egaliter Bapak Abdul Malik Fadjar meninggalkan kita semua. Bapak Abdul Malik merupakan tokoh multi dimensi: guru, aktivis, dan negarawan. Beliau adalah begawan dunia pendidikan yang gigih dan visioner. Pengalaman lapangannya dimulai dari guru SD di daerah Nusa Tenggara Barat hingga menjadi dosen, dekan, rektor dan menteri yang menangani bidang pendidikan. 

Banyak karya yang sudah ditinggalkan beliau dan membekas di hati banyak orang. Pernah menjabat Menteri Agama (1998-1999), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2001-2004), Menko bidang Kesejahteraan Rakyat (2004) dan Sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2015-2019). Yang pastinya sudah sangat banyak kontribusi dan karya beliau yang akan tetap dikenang sepanjang masa. 

Demikian juga Tokoh Pers Senior Indonesia, Bapak Jakob Oetama yang telah mendahuli kita  pada Rabu (9/9/2020) kemarin. Sebelum terjun kedunia jurnalistik beliau adalah seorang guru yang dimulai di SMP Mardiyuana Cipanas Jawa Barat kemudian menjadi wartawan dan dikenal sebagai salah satu pendiri Kompas Gramedia dan menjadi Pemimpin Umum Harian Kompas. Peran beliau didunia jurnalistik sangat signifikan dalam menjaga dan memperjuangkan kebebasan pers di tanah air. 

Banyak sudah karya yang beliau tinggalkan dalam mengiringi perjalanan bangsa kita. Beliau adalah representasi tokoh media yang layak menjadi tauladan. Seorang idealis sejati, sebagai orang yang mengabdikan diri untuk menjadi garda terdepan dalam mengontrol dan mengawal proses pembagunan negara yang kita cintai ini. 

Bapak Abdul Malik Fadjar dan Bapak Jakob Oetama merupakan tokoh yang sudah lama bersahabat, beliau berdua telah tercatat di dalam sejarah karena karya yang telah diipersembahkan semasa hidupnya dan kebetulan pernah sama-sama menjalani profesi sebagai seorang guru sebelum akhirnya memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi bangsa kita. 

Tulisan ini hanyalah sebagai refleksi penulis yang juga kebetulan seorang guru. Seorang guru yang berjuang dengan segala keterbatasan untuk terus belajar. Semoga hal ini juga menjadi pengingat bagi kita, ketika masih diberikan kesempatan setidaknya berusaha untuk melakukan sedikit dari apa yang telah digoreskan oleh para tokoh terdahulu yang telah berhasil dan berkarya luar biasa. 

Karena satu kalimat yang sering kita dengarkan "Manusia akan dikenang dari karya yang dihasilkannya"... 

Selamat Berkarya... 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun