Menjadi Penulis Berkelas: Tak Lahir dalam Semalam
Waktu kecil, saya pikir penulis hebat itu terlahir dengan pena emas di tangannya.
Sekali duduk, mereka langsung menghasilkan buku yang menggetarkan hati.
Ternyata saya salah besar.
Suatu hari, saya membaca pepatah kuno dari Kaisar Nero:
"Rome is not built in one night."
Roma, kota megah itu, dibangun dari batu bata yang disusun perlahan. Tahun demi tahun. Kesabaran demi kesabaran.
Dan saya mulai mengerti---menjadi penulis berkelas sama persis seperti membangun Roma.
Bukan soal menulis satu karya lalu berhenti. Tapi menulis setiap hari, meski hanya satu paragraf.
Bukan soal selalu sempurna, tapi berani gagal dan belajar darinya.
Namun ada satu rahasia yang mempercepat perjalanan saya: komunitas.
Saya bergabung dengan Komunitas Menulis KBMN PGRI.
Di sana, saya bertemu guru-guru yang sabar memberi masukan, pakar menulis yang membimbing, dan mentor yang tak segan mengoreksi setiap kalimat.
Mereka memberitahu bagian mana yang lemah, mana yang kuat, dan bagaimana membuat pembaca tak bisa berhenti membaca.
Umpan balik dari mereka seperti cahaya di jalan gelap---membantu saya melihat ke mana langkah pena harus diarahkan.
Sekarang, saya paham...
Menjadi penulis berkelas memang tidak lahir dalam semalam.
Tapi dengan kesabaran, ketekunan, dan bimbingan dari orang yang tepat, perjalanan itu bisa menjadi lebih singkat---dan jauh lebih indah.
Komunitas Menulis KBMN PGRI
Tempat kata-kata menemukan sayapnya.
Tempat penulis tumbuh menjadi legenda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI