Edukasi Peningkatan Kesiapsiagaan Masyarakat Kelurahan Penanggungan dalam Menghadapi Risiko Banjir oleh Mahasiswa Universitas Negeri Malang dilakukan dengan sosialisasi dan pemasangan penanda jalur evakuasi (25/11)
Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, merupakan salah satu wilayah yang sering terdampak banjir akibat limpahan air dari Sungai Brantas saat musim hujan. Kondisi ini menimbulkan keresahan bagi warga setempat, seperti yang diungkapkan oleh Ibu RT 04 RW 08. “Rumah warga di sini sering terendam air ketika musim hujan. Air dari limpahan Sungai Brantas selalu datang dan merugikan warga,” ujarnya. Ia juga menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada tindakan konkret dari pemerintah terkait sosialisasi kesiapsiagaan bencana. Kekhawatiran warga semakin meningkat setiap musim hujan, tanpa kepastian kapan air akan naik dan merendam rumah mereka.
Menurut Syam et al. (2021), evakuasi yang efektif membutuhkan perhatian pada beberapa aspek, seperti keselamatan dalam penggunaan komponen listrik, jalur evakuasi yang jelas, dan pendekatan psikologis untuk membantu mengatasi trauma korban terdampak. Dengan memperhatikan hal tersebut, kami dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang melaksanakan serangkaian kegiatan edukasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Desa Penanggungan menghadapi risiko banjir.
Kegiatan yang dilakukan meliputi penyelidikan kondisi geografis kawasan permukiman bantaran sungai, pemetaan area rawan banjir, pemasangan penanda jalur evakuasi dan titik kumpul, serta sosialisasi mengenai evakuasi. Selama kegiatan berlangsung, kami memberikan edukasi tentang pentingnya keselamatan saat menggunakan peralatan listrik selama banjir serta membangun kesiapan mental dalam menghadapi bencana.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari warga setempat. Salah seorang warga yang hadir dalam sosialisasi mengungkapkan bahwa kegiatan semacam ini seharusnya lebih sering dilakukan dan mendapat perhatian lebih dari masyarakat maupun pemerintah. Dengan adanya pemasangan jalur evakuasi dan titik kumpul, diharapkan warga dapat lebih mudah melakukan evakuasi saat bencana datang. Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta masyarakat yang lebih tanggap, mandiri, dan siap menghadapi ancaman banjir di masa depan. Dengan kerjasama antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah, risiko bencana dapat diminimalkan demi terciptanya lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua pihak.
Sumber :
Syam, I., Syatriani, S., Sri, A., Saputri, D., Tinggi, S., & Kesehatan Makassar, I. (2021). PENGUATAN SISTEM KEWASPADAAN DINI BENCANA BANJIR DI DUSUN SAPANANG DAN DUSUN SAPIRI DESA SAPANANG KECAMATAN BINAMU KABUPATEN JENEPONTO. Jurnal Gesit, 1.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI